Pengalaman Menggunakan Bus Tayo Trans Banjar Bakula ke Haulan - ennyratnawati.com, catatan kehidupan life style blogger

Suasana bus Banjarbakula menuju Banjarbaru (dok : pribadi)

Cerita pengalaman menggunakan bus (bis) tayo trans Banjar Bakula ke Haulan ke-20 guru sekumpul.

Ini memang bukan pengalaman pertama menggunakan bus Tayo Trans Banjar Bakula. Beberapa tahun lalu pernah menggunakan juga bus ini bersama beberapa kawan untuk jalan-jalan ke Banjarbaru, pengalaman menggunakan bus ini bisa dibaca di sini

Pengalaman selanjutnya menggunakan bus ini ada beberapa kali lagi cuma untuk ke acara haulan ke Sekumpul Martapura, ini pengalaman pertama. Karena biasanya buat ke acara haulan Guru Sekumpul Martapura, kami -- aku dan para sepupu -- menggunakan transportasi motor, karena ya lebih praktis dan lebih bisa bergerak di tengah jutaan manusia.

Oh iya buat yang belum tahu, acara haulan Guru Sekumpul atau dikenal juga dengan Guru Ijay  atau yag bernama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, merupakan ulama Kharismatik khususnya di Kalsel/ Kalimnatan yang sudah meninggal 20 tahun lalu lalu atau yang dilaksanakan 5-6 Januari 2025 tersebut adalah haul ke-20 beliau. di 2025, haulan dihadiri 4,1 juta jamaah dari kalsel, Pulau Kalimantan dan wilayah lain di Indonesia bahkan dari luar negeri.

Buat yang mau tau info lebih detailnya bisa googling soal riwayat hidup beliau dan mungkin majelis-majelisnya . 

suasana haul ke-20 (foto : apa habar)

Nah, jadi intinya aku memang sudah jauh-jauh hari berencana datang ke acara haulan ini. Ssbelumnya sibuk mencari "tebengan" karena memang nggak berani bawa motorjarak jauh haha.Plus kondisi motornya kayaknya juga nggak memungkinkan jarak jauh, takutnya mogok. Sampai akhirnya menemukan tebengan juga dan yang ditebengin sudah bersedia.  Tapi kemudian rencana berubah karena si bungsu ingin ikutan ke acara haul juga. Oh iya, buat aku sendiri, ini baru yang ke-2x mengikuti acara haul. Sebelumnya pernah berhadir di 2023 atau haul ke-18. Saat itu juga baik motor.

bus tayo ke acara haul

 Kerena si bungsu mau ikut, akhirnya memang harus mengubah jam keberangkatan dan transportasi yang akan digunakan menuju haul. Dan kami memutuskan menggunakan bus tayo Banjarbakula.

Pengalaman Menggunakan Bus Tayo Banjarbakula ke Haulan

Malam harinya (4/1) kami sudah menyiapkan segala perlengkapan. Mulai cemilan selama perjalanan yang kami beli di indo***** hingga mengambil sejumlah uang tunai karena yakin akan susah nanti mencari ATM apalagi bayar-bayar pakai qris misalnya. Kami juga menyiapkan handuk, peralatan mandi plus baju ganti karena berencana menginap di rumah sepupu di Sekumpul, Martapura.

Sekitar 6.30 wita, kami sudah siap menuju halte bus. mencoba memesan mobil online beraplikasi, cuma tidak ada yang mengambil atau lama. Jarak rumah ke halte bus ya tidak jauh juga tidak dekat. Kurang lebih 1 km-lah. Namun lumayan melelahkan buat si bungsu untuk berjalan kaki. Buat saya tentu tak masalah. Namun karena lama, kami memutuskan berjalan kaki k. e Halte Bus UIN Antasari Banjarmasin/Jasa Raharja. Kami sampai kira-kira 6.50 wita di hate tersbut atau berjalan kaki sekitar 15 menit saja.

Tak lama kemudian bus tayo trans Banjar Bakula  datang. Tapi  penumpang cukup penuh, karena memang berangkatnya dari halte awal di nol kilometer Banjarmasin dan sudah banyak halte yang dilalui, ya otomatis bus nya sudah lumayan penuh. Apalagi ada momen haulan.

Untung saja kami masih bisa masuk walau berdiri. Tapi tak apa tentu saja. Bahkan si bungsu dengan senang hati duduk di lantai bus. Yah, senyamannya saja. Oh iya, untuk momen haul ini, bus tayo trans Banjar Bakula digratiskan selama 7 hari (tgl 1-7 Januari) dan penumpang bus juga tak perlu nge-tap kartu. Padahal tarif bus ini reseminya 5K sekali rutenya.

Bus kami akhirnya berhenti di terminal Gambut Barakat km- 17. Kami harus turun dan berganti bus menuju Banjarbaru. Setengah jam menunggu, kami mendapatkan bus lagi dengan pemberhentian terakhir di Banjarbaru (dekat qmall). Ternyata ini adalah pemberhentian terakhir bus.

Tak ada pilihan lain. Kmi berjalan kaki bersama rombongan (yang entah siapa) menuju Sekumpul Martapura. di google map tercatat 8km an menuju sekumpul dari titik kami turun bus.Namun karena perjalanannya dengan banyak orang tentu tak terasa. Di pinggir kiri/kanan jalan banyak sekali orang yang menawarkan makanan dan minuman gratis, baik berupa makanan ringan maupun makanan berat. 

Sekitar 30 menit- 1,5 jam  an lebih perjalanan, kami sampai di rumah sepupu, di gang Hijrah Sekumpul Martapura.

***

6/1/2025

Kami berangkat dari rumah sepupu sekitar jam 9.15 wita. keponakan mengantar kami ke halte Dinas Ketenagakerjaan / depan halte SMP 3 Martapura (kalau tidak salah), dengan harapan mendapat bus tayo jurusan Martapura-Banjarmasin . Ternyata lalu lintas masih sangat padat. Bus tidak sampai  Martapura, tapi hanya sampai Banjarbaru (lagi) hehehe.

Kami akhirnya memutuskan memakai mobil online untuk sampai ke Banjarbaru, sayangnya tak ada yang mengambil orderan juga :) karena ya memang lalu lintas sangat padat merayap. Tidak bakal ada bus yang bisa masuk/mobil online yang mau mengangkut penumpang.

Beruntung ada ojek online yang kebetulan lewat (tidak memesan via aplikasi) yang mau mengantar  ke halte nol kilometer Banjarbaru. Namun karena bus yang melewati halte nol kilometer Banjarbaru sellau penuh kami akhirnya kembali menyebrang dan naik bus dulu ke terminal untuk kemudian balik lagi menuju Banjarmasin.

Seperti biasa bus berhenti dulu di km 17 dan kami melanjutkan perjalanan dengan bus lainnya ke terminal km 6 Banjarmasin (bus sebenarnya sampai ke titik nol km Banjarmasin di Siring).

salah satu sudut terminal km 17

Meskipun penuh lika-liku namun secara umum perjalanan cukup lancar. Ada beberapa kekurangan, misalnya jadwal bus yang tidak jelas (seperti busway di Jakarta yang banyak dan tiap brp menit datang) dan informasi bus yang sangat terbatas. Tetapi secara umum, pelayanan ramah  dan baik, apalagi saat haulan,bus juga gratis. 

Terima kasih Bus Tayo Trans Banjar Bakula !!