FBB
KEB

IHB

Perjalanan Panjang, Kemampuan Bertahan dan Doa

perjalanan panjang
ilustrasi perjalanan panjang (foto : backpackstory)

Perjalanan paling panjang dalam kehidupan adalah perjalanan pernikahan :)


Suatu hari menulis caption di Instagram feed soal salah perjalanan panjang yang pernah aku jalani. Perjalanan itu adalah perjalanan menggunakan kapal laut. Mungkin 18 jam bagi sebagian orang, apalagi yang sering ke luar negeri, belum termasuk perjalanan panjang. Tapi buat aku, mengapung 18 jam di atas kapal itu sudah termasuk perjalanan panjang dan lama hehe

Nah, salah satu kawan berkomentar di postingan ini. Katanya : tiada perjalanan seseru perjalanan rumah tangga.

Wehhh..benarkah demikian? aslinya benar banget.

Perjalanan paling panjang sesungguhnya adalah mengarungi perjalanan dalam bahtera rumah tangga. apalagi --kata orang-- bila ternyata menemukan teman perjalanan yang tidak sesuai.

Tapi sebenarnya, sesuai atau tidaknya tergantung cara kita memandangnya, menjalaninya bahkan kemampuan belajar satu sama lain, entah disadari atau tidak, belajar menjadi sesuatu yang wajib. Tidak melakukan semuanya? Bisa saja pernikahan berada di ujung tanduk atau malah lebih bertahan lama sedikit dibanding seumur jagung.

Mengapa orang zaman dulu pernikahannya awet , langgeng bahkan sampai maut memisahkan? Sedang pernikahan srkarang, bertahan sampai akhir saja sudah cukup bagus? banyak sih sebenarnya faktor penyebabnya.

Bisa jadi orang zaman dulu sudah patuh dengan "pakem" dasar dalam berkeluarga sehingga sangat menyadari pilihan dalam rumah tangga sudah pilihan yang mutlak dengan segala konsekuensinya.

Sehingga mereka juga tahu persis bagaimana peran istri, suami, anak-anak dan lainnya sehingga semua "relatif" berjalan normal.

 Apakah tidak ada konflik pernikahan zaman dulu? wow, tentu ada juga pastinya karena semua rumah tangga katanya diuji masing-masing. Namun barangkali mereka lebih mampu buat mengatasinya.

Faktor keduanya adalah soal pembanding. Di masa lalu, karena tidak ada media sosial, orang cenderung tidak melakukan perbandingan yang kadang " tidak penting amat juga" dengan keluarga lain. 

Zaman sekarang, kita kadang terlalu membandingkan apa yang terlihat di media sosial. Sehingga akhirnya kita melihat irang lain lebih sempurna, keluarga lain lebih sempurna dan keluarga yang kita bangun jauh dari ketidak sempurnaan. wah...

Kalau ini dilakukan sekali dua kali barangkali tak akan jadi masalah. Tetapi ketika dilakukan berulang akhirnya bisa jadi hal tersebut masuk ke pikiran dan mengacaukan semuanya.

****

Apakah ini relate dengan penurunan angka pernikahan yang baru-baru ini di rilis BKKBN? Barangkali juga.

Tapi yang jelas, pengaruh media sosial yang terus-terusan mempertontonkan keburukan pernikahan (misal KDRT)  bukan hanya akan mempengaruhi mereka yang menikah dengan usia yang sudah cukup lama tapi juga mereka yang baru akan menjalani pernikahan. Bisa jadi ada semacam ketakutan dan trauma yang sebenarnya belum mereka jalani juga.

KEMAMPUAN ADAPTASI  dan BERTAHAN

Apa yang membedakan pemenang dan pecundang? hmmm..salah satunya adalah kemampuan adaptasi. Adaptasi yang cepat memang susah-susah gampang/ Tidak meremehkan namun juga tidak membesar-besarkan.

Berlaku biasa saja.

Siapapun yang pernah menjalani perjalanan pernikahan pasti tahu persis, semuanya tak semudah yang dibayangkan sebelum menikah, Bahkan, banyak hal yang berada di luar ekspektasi.

Apakah karena tidak memilih orang yang tepat? menurut saya bukan soal ini tapi karena memang hidup selalu diuji. termasuk kehidupan pernikahan dengan beragam cobaannya.

Lalu bagaimana? Apakah ingin menyerah?

Jujur sebagai manusia pasti ada saja rasa lelah. Bahkan terkadang ingin menyerah pada sebuah persoalan yang kadang rumit dan udah nggak masuk akal manusia hahaha

Tapi lelah memang bukan berarti harus menyerah.Cukup istirahatkan diri dl, sambil cari celah solusi :)

DOA

Puncak dari puncak semuanya sebenarnya adalah doa. panjatkan doa,bukan hanya demi sebuah harapan diperlancarnya  setiap perjalanan tapi juga menguatkan hati agar tak mudah galau dan resah.

Kalau kalian seperti apa? perjalanan apa yang paling sulit dan menantang?



4 komentar

Terima Kasih sudah berkunjung dan berkomentar dengan baik. Mohon sebutkan nama atau akun google-nya ya

Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih
  1. Kayaknya bener juga sih mbak.
    Orang zaman sekarang, patokannya kebanyakan medsos, jadi banyak yang ngebandingin. Padahal apa yang ditampilin di medsos itu belum tentu asli.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang ditampilin yang baik2 aja alias menipu kan? sayang byk yang terkecoh hehe.semangat buat kita semua.tks kak Rudi

      Hapus
  2. Bisa juga ya mbak...sekarang apa-apa medsos, koq si A gini koq aku begitu, lama-lama akhirnya kayak nge-bandingin, padahal belum tentu benar, orang dulu benar sih lebih ke pakemnya,kalau sekarang kayaknya udah jarang kepikiran sampai ke sana, beda pendapat dikit, ribut..langsung gugat dan akhirnya pisah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya, segampang itu ya.zaman memang sudah berubah ckckckc..

      Hapus
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Kumpulan Emak Blogger (KEB)
Female Blogger of Banjarmasin
Female Blogger of Banjarmasin