foto : yayasan al sofwa |
Ternyata kuncinya sabar dan syukur.Tidak lebih dari itu.
Kemarin sore mengunjungi teman yang sedang opname di RS di daerah kami. Teman ini -- yang sudah nggak ketemu puluhan tahun -- mengabarkan di grup alumnus kelas kalau dia sedang sakit dan opname di RS. Salah satu dari anggota grup WA menanyakan sakit apa? Ternyata sakitnya kanker.
Di grup, seperti biasa, kemudian ramai dengan doa " semoga cepat sembuh" dan doa-doa sejenis.
Mungkin karena teman ini lama tak berkabar atau sekedar komen ringan di grup, tidak ada yang inisitif untuk berkunjung dan mengumumkan di grup. Untunglah akhirnya, melalui beberapa japrian antar teman, kami -- saya dan 3 teman lain-- akhirnya memutuskan mengunjungi di RS. Walaupun bisa dikatakan dah lost contact lama. Kemudian hari ini juga ada 3 teman lain yang akan berkunjung. Alhamdulillah.
Beberapa teman luar kota juga akhirnya menitipkan sejumlah dana untuk diberikan. Alhamdulillah.
Tentu saja ada perasaan sedih melihat kondisi teman tersebut yang tampaknya memang sudah parah juga. Tapi kami tak banyak bertanya soal penyakitnya. Hanya dapat beberapa info dari anak teman tersebut tentang penyakit ibunya.
Tidak ada cara lain,yang barangkali bisa dilakukan teman tersebut selain banyak bersabar dan berdoa.
***
Pagi hari ini dapat telpon dari seorang teman SMA yang lain. Teman yang kini tinggal di Jakarta tersebut bercerita soal ibunya yang jauh dari dia dan kondisinya sakit.
Masalahnya, ibunya tak ada lagi yang merawat. Adik satu-satunya yang diharapkan ternyata juga nggak merawat maksimal.Belum lagi kondisi rumah tempat tinggal ibunya yang sangat menyedihkan karena tak ada tenaga bersih-bersihnya.
Waduh, pokoknya rumit.
Sampai akhirnya siang ini dia sudah dapat solusi bahwa ibunya akan di bawa ke Jakarta saja dan ada yang mendampingi dalam pesawat nantinya. Alhamdulillah, ikutan senang.Semoga dilancarkan aja
***
Apa kesimpulan dari beberapa peristiwa ini? menurutku sih ,ternyata setiap orang punya cobaan hidup masing-masing. Ada yang cobaan diri sendiri, ada yang cobaan di orang tua, ada yang cobaan di anak, di kondisi ekonomi dan lainnya.
Tidak ada cara lain selain banyak sabar dan tidak banyak mengeluh. Bagaimana cara yang bisa dilakukan?
Hadapi saja yang memang harus dilakukan. Ijinkan diri kalian berproses dan adaptif dengan apapun. Memang butuh terus belajar buat sabar ini.Tapi inilah realitas kehidupan yang harus dilakukan, apapun persoalan kehidupan yang lagi ada.
Yang kedua tentu saja banyak bersyukur. You can create your own destiny. Bersyukur saja dan lihatlah bagaimana nasib kita akan membaik.
Bagaimana pendapat kalian?
Wah baca postingan ini memang harus jadi lebih banyak sabar dan bersyukur ya mbk..setuju dengan kalimat" ijinkan diri kalian berproses dan adaptif dengan apapun" mungkin dari situ kita tahu rasanya, memang itulah perjalan dari hidup.
BalasHapusiya perjalanan hidup panjang dan kadang nggak bisa diduga2. kudu perbanyak sabar dan sukur.makasih kak Ren
Hapusnice sharing.
BalasHapussalam kenal dari Malaysia
haloo kak Lydia,salam kenal juga...terima kasih kak sudah berkunjung dan membaca tulisan ini
Hapus