foto : nina nindyasari |
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, begitu kata poster yang dikirimkan seorang kawan.
Benarkah demikian? tentu saja benar banget. Suka mendengar kan, kalau orang sudah sakit parah tapi keajaiban tiba-tiba datang hanya karena orang tersebut sudah bebas stress dan tidak terllau memikirkan penyakitnya lagi. Katanya sih, kesembuhan kemudian mendekat.
Usai resign, ternyata agak merisaukan juga.Bukan soal nggak ada pekerjaan tapi nggak ada "teman kerja" lagi haha.Walaupun teman-temannya tadinya online, tapi ya berasa terus terhubung saja dengan dunia kerja kalau memang ada di sebuah perusahaan. Demikian kira-kira :)
btw, terima kasih, untuk waktu yang sebentar --- ngutip puisinya Natasya Rizky
****
Perjalanan panjang kehidupan. Juga perjalanan yang akan dilakukan di Mei ini, semoga diperlancar aja semuanya. Semoga semesta mendukung dengan segala "fasilitasnya" hehe
Kadang-kadang suka ngerasa hidup nggak adail, kadang-kadang juga merasa banyak hal sulit yang hadir dan susah ditaklukkan.
Namun di sisi lain, ketika kesadaran datang lagi, lagi-lagi harus banyak bersyukur dengan hidup. Dengan segala nikmat hidup, yang terkadang bahkan di luar ekspektasi.
Ah, sangat tidak mungkin Tuhan tidak adil kepada hambaNya
Walau juga harus mengatakan : kita tidak istimewa sama sekali. Orang biasa saja yang kadang-kadang masih sering berbuat dosa disengaja, kadang insyaf lagi, kadang tobat tapi kadang berbuat hal aneh lagi. Begitulan.
Kata orang jangan hanya menyiapkan plan A dan B dalam hidup. jadi nggak salah juga nih aku menyiapkan plan sampai Z haha Walau kadang kebanyakan plan suka bikin gagal juga hehe
***
Dari dulu, nggak bisa bedain jalur utara ,jalur selatan.Jadi kalau ada teman sudah ngobrol lewat jalur utara dan selatan langsung nge-blank.
Jadi ingat dulu pas tinggal di Yogyakarta, orang menunjuk arah selalu pakai arah mata angin.Misal kalau nanya jalan A atau alamat , orang bukannya bilang belok kini,kanan, depan ,belakang --- tapi orang akan mengatakan belok ke lor, kidul, wetan,kulon.
4 tahun lebih di yogya, nggak pinter-pinter juga soal mata angin ini -- Mau nggak mau harus membayangkan dulu peta arah mata angin , sampai akhirnya paham. Jadi kangen yogya euy --- apalagi lagi dengerin yogya-nya kla project ( bila hati mulai sepi tanpa terobati)
Lagu-lagu melankolis yang cocok banget buat aku yang suka " memanjang-manjangkan angan". please deh, stop pikiran teramat liar itu, dan jangan dipikirkan aja,segera buat cerpennya !! semogaaaa
Sekian dulu catatan 3-4 Mei 2024
Terima kasih sudah membaca, walau mungkin minim manfaat :)
Aku juga pernah denger kalimat itu..gembira dan ikhlas penyakit akan pergi jauh..amiin...wah saya kangen Jogya dengan malioboro yang dulu ada di pinggir pertokoan mbk...sekarang kan sudah menjadi teras malioboro,dulu banyak kenangannya hehe
BalasHapusBila hati mulai sepi tanpa terobati,,,,ngangeni banget yaa.....Revisit jejak-jejak yang tertinggal dan gunakan arah mata angin,,,
BalasHapusEmpat arah mata angin sepertinya lebih akurat untuk menjelaskan arah,..
iya kak,lagunya suka bikin kangen :) betul,akurat emang buat nentuin arah lewat empat arah mata angin hehe
HapusHidup ini memang harus pemadang dari segi nikmat, agar bisa bersyukur
BalasHapuslagu kla projek, saya demen banget
sempat punya kaset pitanya
waa sama kita, pernah punya kaset2nya, ketauan jadulnya hehe...iya sepakat,harus dipandang dari beragam nikmat kemudian mensyukurinya, makasih ya
Hapuswah ada rencana buat bikin cerpen ya mbak? kalau iya, jadi penasaran aku (hehe...), kutunggu cerpennya ya & semoga segala rencana baik di bulan Mei bisa berjalan dengan baik juga, aamin :)
BalasHapusHahahaha, rencana yang tinggal rencana mas Surya, nggak pernah terwujud hehe
Hapus