foto : ivook.id |
Ramadan hari ke-13
Sudahkah kamu mengetuk pintu-pintu langit di Ramadan kali ini?
Kalau aku belum maksimal. Apalagi belum biasa puasa lagi dalam waktu yang lumayan panjang ini. Terasa menyiksa juga.tapi ya sudahlah, ini qadrullah..kehedak Allah juga
Beberapa hari terakhir ikut tantangan buat menulis tema berkaitan dengan ramadan di blog https://www.pojokrumahan.com.
Kenapa nggak blog ini yang diikutkan? Jawabnya ya karena blog ini aslinya cukup aktif. Mau ada tantangan apa nggak, tetap ada saja ide cerita di blog ini. berbeda banget sama blogku yang satu itu, entah kenapa susah banget nyari ide buat mengisinya hahaha. Bahkan sempat kepikiran ditawarkan buat dikasih ke temen yang bisa mengelolanya haha.
Alhamdulillah ada tema Ramadan tersebut, dan tinggal menuliskannya minimal 500 kata !! pas banget kan?
^^^
Sudah ngantuk aja. Ramadan memang membuat sedikit ritme hidup berubah. Walau soal bangun jam 4 sudah biasa. eh ramadan harus sebalum jam 4 sih biar waktunya agak senggang juga buat ngapa2in menyiapkan sahur.
Kalau lagi nggak halangan juga harus ada waktu yang cukup juga buat sholat2 sunnah kayak Tahajud, hajat dan tobat mungkin. Tentu nggak mau donk, menyia-nyiakan ramadan.
Sayangnya aku belum memulai puasa lagi...
^^^
Ramadan hari ke-14
Haha tulisannya bersambung-sambung.Nggak sekali jadi, tulisan santai aja
Pekerjaan baru rupa-rupanya cukup menguras energi juga.Mungkin perlu adaptasi beberapa lama dulu, baru klik. meskipun pekerjaannya sebenarnya tak terlalu asing tapi tetap butuh effort lebih. Yakin bisa, seiring berjalannya waktu, aku terbiasa haha
udara sangat panas disini, apakah disana juga?
Kayaknya di semua tempat ya
Gempa beberapa hari lalu menyisakan ketakutan tersendiri haha.tapi aslinya itu belum apa2, dibanding pengalaman turun dari lantai 28 lewat tangga darurat ketika gempa Jakarta beberapa tahun lalu.
Amazing. sampai lantai basement rasanya dah mau pingsan aja.Lelah, mana berdesakan sama banyak orang yang sama-sama cari selamat saat itu haha.Pengalaman tak terlupakan sih
Tapi katanya, kalau takut sama hari esok apalagi kekhawatiran sama rejeki hari esok sama saja dengan MEREMEKAN ALLAH.
Karena ya memang rejeki sudah jelas-jelas disediakan Allah, manusia hanya menjalani saja sembari berupaya melakukan yang terbaik setiap harinya, sekedar ikhtiar.
^^^
Pada akhirnya hidup hanya menjalani. Menjalani sembari memadukannya dengan takdir-Nya.
Jadi sudahkan mengetuk pintu langit Ramadan sembari berharap takdir terbaik yang akan datang di hari-hari kehidupan kita?
Selamat berpuasa...
Baru tahu kalo mbak Enny pernah kerja di jakarta, mana di lantai 28 lagi. Pasti panik waktu ada gempa.
BalasHapusBukan mas Agus, aku nggak kerja disitu hahahaha...itu lagi berkunjung ke rmh sodara wkwk,eh gempa
Hapussaya pun merasakan hal yang sama
BalasHapussuka kawatir dan cemas
ah tauhid harus semakin diperkuat ya
Betul mas Djangkaru, kekhawatiran yang wajar kayaknya sebagai manusia biasa
HapusYa, begitulah, mengikuti garisan takdir...
BalasHapusNah iya kak Lantana, kita tinggal ikuti garis takdir aja,sembari berikhtiar yak
Hapus