sumber : kompasiana.com |
"Pernah nggak merasa dalam keadaan galau parah dan bosan. Tapi tidak tahu galau dan bosannya karena apa," isi WA seorang teman, pagi ini.
Tidak langsung dibalas tadi WA-nya hahaha, mikir-mikir dulu jawabannya. Mengapa bisa galau pagi-pagi dikala dia siap-siap mau kerja dan aku siap-siap mau olahraga pagi? Baru jam 6 WITA atau jam 5 WIB..hmmm..
Antara mau terharu dan tersenyum membaca WA kali ini.Terharunya karena ikut merasakan sedih juga. Tersenyumnya ya karena..sering banget juga mengalami hal yang sama Hahahaha.
Sesama anak galau-an memang cocok sekali berteman.
"Mungkin sebaiknya harus banyak zikir, " lanjutnya
Nah, itulah jawabannya !! Tanpa aku jawabpun, temenku ini rupanya sudah tau jawabannya :). Ya, apalah kita ini sebagai manusia.hanya hamba-Nya. Tidak ada cara lain kalau lagi hati nggak tenang,bingung mau cerita ke siapa, ya kepada Allah-lah kita kembali. pemilik manusia, pemilik hati kita semua --- ya Allah, lembutkan selalu hati kami, condongkan dalam kebaikan aamiin
***
Kemarin mengunjungi Perpusda.mengembalikan novel yang udah terlambat dikembalikan dan lumayanlah, hampir sejam an baca buku baru di perpus , judul novelnya : introver (tanpa huruf T ya) -- tapi cuma baca sekitar 2 bab aja. Nggak dipinjam buat lanjut dibaca..
Kadang-kadang memang lebih fleksibel sendirian ke perpustakaan, tidak banyak gangguan yang mau pulang cepat-cepat haha. Dan sengaja juga tidak meminjam buku baru lagi kemarin di perpus buat dibaca ke rumah.
Tiba-tiba aja ingat buanyak punya buku di rumah tapi banyak banget yang belum dibaca. Ya, jadi mari kita membaca buku-buku yang ada di rumah dulu, iya kan? Walau di rumah cenderung buku-buku berat.
***
Kenapa tulisan ini melompat dari satu tema ke tema lain? Karena memang tulisannya tanpa tema yang jelas..
Babak baru dalam kehidupan..
Baru-baru ini tumbuh kesadaran, kalau ternyata kita tuh mungkin " sengaja" diceburkan Tuhan dalam sebuah kesalahan. Yang barangkali awalnya tidak kita sadari bahwa itu sebuah kesalahan dan kekeliruan hidup. Kenapa?
Karena setelah itu kita jadi paham, bahwa itu sebuah kesalahan, dan kita akan belajar banyak dari hal itu.
Mengakui (bahkan mungkin dengan berat hati) bahwa itu sebuah kekeliruan yang sudah dilakukan dan harus segera diperbaiki. Dan yang paling penting lagi adalah belajar dari kesalahan tersebut..
Belajar kembali dari sejumlah kesalahan tentu buat dilakukan sejumlah pembenahan. Ibarat rumah, wajarlah sesekali bocor karena hujan. tapi jangan dibiarkan, kalau tidak ingin merembet ke hal-hal lainnya. perlu segera ditambal, diperbaiki.
Yah, mungkin tak bakal sempurna seperti sediakala. tetapi, tetap pelajaran berharga kehidupan.
Dan tetap wajib disyukuri meskipun itu sebuah pukulan telak atas perbuatanya hati dan pikiran yang tidak stabil. Atau mungkin kekeliruan karena mengutamakan logika belaka. tak apa, selama masih ada hari esok, semoga masih ada kesempatan buat pembenahan, perbaikan-perbaikan.
Ada konsekuensi dari sebuah tindakan. Mintalah selalu ampunan pada -Nya atas setiap kesalahan dan kembali lagi ke jalan-Nya.
****
Ada yang tau hukum tabur tuai. Apa yang kita tabur, bakalan kita tuai. Kebaikan yang kita sebar dimana--mana, barangkali kelak akan menolong kita di saat-saat kita dalam kesusahan.
Namun tentu, keburukan yang pernah kita lakukan, bisa jadi suatu hari juga akan berimbas ke diri kita. hati-hatilah selalu dengan segala hal buruk. Jangan sampai terlambat buat memperbaikinya.
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. (Al zalzalah ayat 7-8)
Masih banyak ayat dalam al Quran tentang hukum tabur tuai ini, teman-teman bisa googling ya..
Sekian dulu tulisan selingan, di malam Jumat hehe. Semoga selalu sehat baik yang disini maupun yang disana --- kita menatap langit yang sama.
Semoga bermanfaat
Posting Komentar
Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih