sumber foto : Money Kompas |
3 Pertimbangan ketika akan merenovasi rumah, apa saja?
Memiliki rumah tentu penuh dengan berbagai konsekuensi. Tentu yang paling menguntungkan, ya ada tempat buat bernaung secara permanen tanpa perlu berpindah-pindah.
Barangkali inilah yang dulu melatarbelakangi kami pada akhirnya memutuskan membeli rumah walau kondisi ekonomi saat itu belum mapan juga.
Taman kecil depan rumah yang selalu bikin kangen (dok: pribadi) |
Setelah menikah, memang sempat ngontrak di sebuah rumah sederhana hanya dengan satu kamar saja di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Itupun sempat ada saudara yang ikut tinggal sehingga ruang tamupun disulap jadi kamar darurat. Tidak apa-apa, sepanjang mau aja kan?. Rumah kontrakan terletak di sebuah komplek perumahan orang-orang perbankan, dengan ibu kontrakannya orang Betawi asli..
Menarik sebenarnya lingkungannya. Hanya saja, yang namanya rumah kontrakan tetap berbeda dengan rumah sendiri.
Mempunyai rumah sendiri kemudian adalah pilihan yang rasa-rasanya tak bisa ditawar lagi. Walau bisa dikatakan modal nekad saja. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar saja.
Sejak dari penyediaan DP (down payment) saat itu mengandalkan tabungan dan sisanya pinjam ke keluarga besar sampai masalah cicilan bulanan yang bisa terpenuhi hingga rumah jadi hak milik.
Tentu saja, awalnya bisa dikatakan agak berat bagi keuangan keluarga yang baru memulai "hidup". Untunglah saat itu belum ada anak, sehingga memang kebutuhan tersebut bisa dialihkan dulu ke soal pembiayaan rumah.
Cicilan dobel lumayan tentu menguras energi keuangan rumah tangga yang baru saja dimulai. Cicilan ke keluarga dan cicilan ke bank. Namun, berkat komitmen dan kesabaran luar biasa, semua terlewati dengan baik.
Oh iya, saat itu, ngambil rumahnya dengan cara over kredit atau rumah second, sehingga hanya 3 tahun dibutuhkan buat mencicil angsuran rumah ke bank. Proses pencarian rumah agak rumit sebenarnya.tapi kata orang rumah sama dengan jodoh, kalau sudah ada takdirnya, bakal ketemu..
Setelah rumah kebeli, masalah rumah ini tak berhenti sampai disitu tentunya. Persoalan macam-macam tentu saja selalu ada. Yang paling simple misalnya soal kebocoran yang tentu harus segera mendapat penanganan taip musim penghujan. Tentu ada beberapa masalah lain yang menyangkut soal rumah ini.
Seiring bertambahnya jumlah anggota keluarga pada akhirnya memang ada pemikiran untuk melakukan renovasi rumah. Anak-anak memerlukan kamar sendiri, suami membutuhkan ruang kerja di rumah yang lebih lapang, perlunya menambah ruangan dan menambah kamar mandi, bisa menjadi alasan yang masuk akal buat renovasi rumah.
Nnamun, kami tak serta merta segera merenovasi rumah ketika selesai mencicil. Apalagi saat itu satu per satu anak-anak lahir dan membutuhkan biaya tersendiri tentunya. Walau tak dapat dipungkiri, rejeki sebenarnya juga bertambah. Barangkali itulah yang disebut orang sebagai rejeki menikah.
Langkah renovasi kecil memang beberapa kali dilakukan. Misalnya membuat carport depan rumah agar kendaraan tak kepanasan dan kehujanan. Kemudian juga sempat memindah letak dapur ke belakang. Sebagai informasi, untuk rumah-rumah kredit kepemilikan rumah (KPR) kadang-kadang letak lapur asli tidak di belakang,tapi di samping rumah.
Demikian juga dengan kamar mandi yang sempat kami pindah ke belakang dan akhirnya ada juga tambahan sebuah ruangan yang bisa digunakan buat kamar juga.
Namun beberapa hal ini belum bisa dikatakan sebagai renovasi besar karena selain tidak butuh waktu lama, juga tak membutuhan dana yang terlalu banyak seperti halnya renovasi total yang tentu butuh pertimbangan tersendiri.
Pertimbangan Renovasi Rumah
Pangsa pasar terbesar KPR berasal dari rumah tipe menengah (tipe 21-70). Sementara, untuk kontribusi terbesar pertumbuhan berasal dari rumah tipe >70. KPR merupakan kontributor tertinggi dari angka pertumbuhan tersebut, dengan generasi muda menjadi motor pertumbuhan kredit konsumsi, yaitu tumbuh secara tahunan sebesar 17,18% (Agustus 2023) di tengah tren penurunan kredit konsumsi pada generasi lainnya. (sumber : detik.com).
Mortgage Calculator akan sangat membantu dalam pembelian Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Kita bisa memulainya dengan melakukan berbagai simulasi di website ini.
Penggunaanya juga sangat sederhana. Kita bisa memasukkan terlebih dahulu harga rumah yang akan dibeli. kemudian yang harus dilakukan tentukan juga DP-nya dan berapa tahun akan mencicilnya.
Mortgage calculator akan memberikan kepada kita nantinya gambaran yang paling pas berupa total cost (biaya total), total loan payments (total pembayaran utang) dan total interest payable (bunga yang harus dibayarkan).
Selain payment calculator, masih banyak lagi yang bisa dilakukan melalui website morgage calculator. Salah satunya adalah amortisasi. Amortisasi secara bebas bisa diartikan sebagai acuan atau cerminan dari nilai kembali yang dihasilkan oleh aset yang tidak berwujud.
Dalam amortisasi, kalkulator bisa digunakan untuk mengetahui berapa pembayaran pinjaman bulanan , baik pinjaman dengan suku bunga tetap atau floating (mengambang / naik turun).
Dengan cara ini, kita mempunyai memiliki kemampuan untuk menjadwalkan perubahan suku bunga di masa depan dalam perhitungan sendiri. Hal ini juga akan sangat membantu melihat bagaimana pembayaran pinjaman akan berubah jika suku bunga naik.Demikian pula, Jika suku bunga turun, tentu saja dapat menggadaikan kembali lagi dengan suku bunga yang lebih rendah dalam periode tertentu.
Nah, buat yang mau membeli rumah secara KPR, bisa menghitung dulu kemampuannya melalui mortgage calculator ini. jangan sampai membeli rumah ditunda-tunda, hanya karena begitu banyak kekhawatiran, pengelolaan keuangan yang tak maksimal dan perhitungan yang keliru.
Semoga bermanfaat.
Iya sih, renovasi rumah itu duitnya jangan mepet, soalnya kadang ada keperluan yang tidak ada dalam rencana. Duit harus dilebihkan sedikit, misalnya di tulisan biayanya sekitar 50 juta, bisa bengkak 75 juta.
BalasHapusCari tukang harus yang bener juga, soalnya ada tukang yang kerjanya lelet, sengaja biar lama agar biaya membengkak.😂
Benar mas Agus,biaya suka membengkak. soal tukang, iya bgt,berapa x ketemu tukang yang gak berintegritas hahahaha. Berat ya istilahnya
HapusUntuk renov rumah harus perhitungan matang kayaknya mbak, kadang bikin bengkak banyak yang tidak terduga. Semoga dimudahkan rezeki untuk renov rumahnya.
BalasHapusAamiin,makasih mas Randi.Iya bgt perhitungan harus matang bgt, meleset sedikit bisa jadi bingung pas sudah jalan nantinya.
HapusKebetulan aku baru renovasi rumah, dan soal tukang memang setuju. Aku sampai mendatangkan 2 tukang dari tempat jauh supaya hasilnya memuaskan. Di sini juga banyak tukang tapi TBH “meragukan”… Dan terbukti aku (dan suami) puas dengan hasilnya :) Soal keuangan pun, kami ada budget. Jadi meski maunya ini-itu tapi kami tetap patuh. Supaya jangan sampai kehabisan uang sebelum rumah selesai, hihi.
BalasHapusMasyaAllah,keren mbak Indi dan suami. Terima kasih juga tipsnya ya, semoga kami juga bisa nyontek hehe
Hapus