Rintik-rintik
hujan setia membasahi tanah. Sejenak termenung di halaman belakang rumah.
Memikirkan masa depan.
November telah tiba. Sudah
lama ingin menulis banyak hal. Tapi entahlah, segudang kesibukan menghalangi
untuk menulis dengan santai.Eh, kesibukan? Aslinya aku nggak sibuk-sibuk
banget.
Nggak sesibuk ibu-ibu
pekerja lainnya. Maksudnya para pekerja kantoran yang pasti harus mengatur
waktu untuk di rumah mereka juga kan? Aku hanya pekerja rumahan.
Kerjaan domestik sudah
pasti. Itupun kalau merasa lelah, aku putuskan untuk melimpahkan cucian ke
loundry saja, walau jarang-jarang terjadi Sisanya hanya pekerjaan rutin sesuai kontrak
kerja dan pekerjaan blog tentu saja.
oh iya si bungsu 10 November lalu juga ultah 10 tahun :) November yang berbeda rasa-rasanya. tetap hangat meskipun seringkali hujan.
Pertengahan Oktober lalu, kembali juga kehilangan seorang saudara dekat. Usianya masih 46 tahun. Dulu lama tinggal di rumah kami. Kematiannya yang tiba-tiba, sampai sekarang masih sulit aku percaya.
Bukan hanya karena usianya
yang masih relatif muda. Tapi juga kedatangannya ke kota kami, tepat 40 hari
sebelum dia berpulang. Seakan benar-benar ingin mengucapkan salam perpisahan. Alhamdulillah
di pertemuan terakhir, banyak kebersamaan yang tak terlupakan.
Meski masih tak percaya, namun
itulah yang dinamakan takdir. Sudah ada janji dengan-Nya ketika masih dalam
kandungan.harus diterima karena memang takdir-Nya yang terbaik.
^^^^
Cita-cita
Bila orang-orang healing
dengan banyak kegiatan, kami bisa dikatakan tak memiliki cita-cita healing yang
muluk-muluk. Hahaha.
Baru-baru ini adik
sekeluarga merasa perlu buat healing ke Bali. Ada yang sibuk shopping di 11-11,
lalu ada teman yang ikut borobudur marathon sekaligus healing, mungkin. Ada
lagi teman yang lebih dahsyat healingnya, menonton banyak konser musik dan
mengeluarkan uang banyak buat tiketnya..hmmm, luar biasa.
Apa healing aku? Ya ampun,
healing akuu ternyata cuma menulissss, pekerjaan sekaligus hobiku !. Kadang
menulis buat blog, kadang buat Kompasiana
--bahagia banget rasanya kalau tulisan masuk jadi artikel utama atau
sekedar artikel pilihan – dan sekarang level point-nya sudah TARUNA pula. Berbahagia
yang sangat receh.
Healing lain paling-paling
baca novel, baca tulisan-tulisan orang di Kompasiana dan mengambil pelajaran,
menonton youtube dan tidur. Ya ampun.
Kamo memang tak ada rencana
jalan-jalan. Bukan apa-apa atau tak suka. Namun tahun ini kami harus banyak
menabung. Kalaupun ada dana, lagi-lagi lebih banyak ditabung. Tahun depan si
kakak sudah kuliah, anak kedua juga
menginjak bangku SMA. Dananya kami perkirakan tak sedikit.
Dibalik minimnya healing,
jujur sih, aku begitu banyak pula cita-cita terpendam.Salah satunya adalah “mencetak
amal jariyah”. Siapa tau kesampaian juga membuat sebuah mesjid atau membuat
sebuah rumah tahfiz buat anak-anak penghapal quran? Bismillah.
Cita-cita yang belum tahu
bagaimana mewujudkannya. Selama ini yang bisa dilakukan hanya ikut
berpartisipasi dalam memakmurkan mesjid atau rumah tahfiz.Masih sangat terbatas
kebaikannya.
Berbicara kebaikan, Dompet
Kebaikan, Desember nanti, juga sudah
berusia setahun. Alhamdulillah. Masih belum banyak perkembangan. Donatur dan
tenaga buat nyebarin sumbangan juga sangat terbatas. Susah menemuka orang-orang
atau patner yang istiqomah dan konsisten buat dompet kebaikan. Tapi it’s oke,
semua aku yakin mempunyai jalannya. Apalagi buat berbagi.
^^^
Mendung berlanyut di atas
awan. Hujan sebentar lagi barangkali turun (lagi).
Akhir-akhir ini sangat suka
menonton berbagai podcast. Salah satunya “Helmy Yahya Bicara” yang menghadirkan
orang-orang inspiratif. Mulai pengusaha pamiaman yang sukses punya mall, dan
memulai semuanya dari bawah dan mengandalkan doa ibunya. Sampai podcast soal
anak muda yang resign PNS dan memutuskan berbisnis internet marketing. Amazing.
Selain menonton podcast
penuh inspirasi, Podcast soal akhirat juga rajin ditonton hahaha..mungkin sudah
umurnya ya.
Mulai UAH,UAS,Shihab-shihab, Habib Ja’far sampai alm
Koh Steven menghiasi beranda. Maklum suka
banget nontonnya. Dari Koh Steven misalnya belajar ilmu soal keikhlasan. Menyadarkan
segala hal hanya milik Allah, semua titipan belaka, termasuk ilmu menulis ini
tentunya.
^^^
Bismillah, terus melanjutkan
perjalanan kehidupan.Apapun gelombang hidup yang bakal diarungi. Berbuat yang
terbaik dan menjadi orang yang
bermanfaat menjadi faktor penting perjalanan ini.
Ya Rabb, restui dan
bersamai kami dalam perjalanan ini. ..
Posting Komentar
Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih