Investasi saham salah satu yang cukup menjanjikan di era digital. Kemajuan teknologi digital bidang keuangan turut memudahkan siapapun untuk berinvestasi saham.
sumber foto : yahoo berita |
Akhir Maret 2020 menjadi waktu yang tak terlupakan bagi keluarga kami. Saat itu, masih awal pandemi, seperti terdengar petir di siang bolong, berita seluruh karyawan dirumahkan oleh pihak kantor suami, sungguh membuat kami deg-degan dan kehilangan semangat. Perusahaan memutuskan hanya membayar gaji terakhir per 1 April 2020 dan tanpa pesangon. Alasannya tentu saja adalah pandemi.
Ingat sekali betapa paniknya kami saat itu. Apalagi beberapa saat kemudian, kontrak kerja freelance saya juga memutuskan untuk menghentikan kegiatan sementara waktu. Artinya kami –suami istri—bisa jadi nol penghasilan bulanan.
Kami mulai melihat-lihat rekening tabungan yang tak seberapa. Sedih rasanya. Padahal kebutuhan hidup tentu harus tetap berjalan khususnya pembayaran rutin seperti sekolah anak-anak, listrik, PDAM, internet dan tentu kebutuhan sehari-hari.
Kebutuhan sehari-hari tentu bisa diatur-atur agar cukup. Namun kebutuhan lain rasa-rasanya sudah fix dan butuh biaya yang tak sedikit.
Kami bertekad menata keuangan sebelum benar-benar dapat pekerjaan baru lagi. Saat itu, saya juga cukup terbantu dengan beberapa job blog yang tetap ada di masa awal pandemi. Meskipun tak banyak namun tetap sangat membantu keuangan keluarga kecil kami. Bila keluarga lain mulai banyak yang membuka usaha online, kami tak ikut melakukan hal ini.
Syukurlah, sekitar dua bulan kemudian setelah dirumahkan, berbagai proyek kembali datang dan kami pun mendapat penghasilan lagi walau tak rutin seperti dulu.
Di tengah pandemi, kami juga mulai menjalani lagi investasi yang dulu pernah kami geluti namun tak serius yaitu investasi saham.
Dengan sedikit dana, kami memulai lagi untuk menabung saham secara rutin, membaca banyak referensi dan melakukan berbagai analisa kinerja berbagai perusahaan yang ingin kami beli sahamnya dan kemudian melakukan jual atau beli beberapa saham.
Kami mulai belajar hal baru. Untungnya semua informasi saat ini tentu sudah sangat lengkap di internet. Dan tentu menggunakan handphone saja sudah cukup mengetahui berbagai informasi keuangan di berbagai belahan dunia. Alhamdulillah, kami termasuk yang terselamatkan di badai keuangan akibat pandemi.
Pengalaman seorang teman tidak jauh berbeda. Walau mereka jauh lebih profesional karena memang sudah lama menjadikan saham sebagai “ side job” di samping pekerjaan utamanya. Selama pandemi dengan kondisi yang sama yaitu PHK dari perusahaan, saham akhirnya malah dijadikan salah satu sumber penghasilan utama.
Strategi yang mereka lakukan sungguh menarik. Untuk mencukupi kebutuhan harian dan bulanan, biasanya mereka akan menjual saham-saham yang menguntungkan di awal bulan. Sedangkan saham yang masih rugi akan coba ditahan untuk tak dijual dulu.
Bila ada kelebihan uang lagi, dianggarkan tiap bulan untuk menabung saham baru atau yang saham potensial yang ada kemungkinan berkembang.
Sedangkan buat jangka panjang seperti biaya pendidikan anak, mereka melakukan strategi investasi saham jangka panjang, khususnya saham-saham yang blue chip. Langkah ini mereka percaya akan menopang keuangan mereka dalam jangka panjang kelak.
Intinya saham juga mereka jadikan andalan untuk biaya kehidupan, khususnya memulainya ketika awal pandemi hingga saat ini.
Kita mungkin sudah tau, prinsip umum investasi adalah high risk, high return. Demikian pula dengan bermain saham.
Namun berbagai kerugian dapat diminimalisir dengan analisa yang tepat. Kawan saya ini bahkan hampir sepanjang hari melakukan analisa saham, meskipun hanya bekerja dari rumah. Biasanya siang hari dengan melakukan analisa terhadap kondisi ekonomi dan saham dalam negeri. Sedangkan malam hari digunakan buat analisa saham dan keuangan global.
Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membeli saham? Mungkin pertanyaan ini yang akan ditanyakan mereka yang akan memulai investasi di saham.
Harganya tentu saja sangat beragam. Ada satu lotnya (100 lembar) hanya dibeli dengan harga Rp50 ribu. Namun ada juga yang kisarannya Rp10.000 bahkan lebih per lembar sahamnya. Tinggal pilih yang sesuai kebutuhan dan kemampuan saja.
Potensi kerugian tentu saja sangat mungkin.Namanya juga investasi. Namun biasanya hal ini terjadi karena memang melakukan trader saham jangka pendek saja. Sedangkan untuk investor jangka panjang dengan pilihan saham perusahaan bagus, maka hasil yang didapat kemungkinan juga akan bagus dan menguntungkan
Dua tahun pandemi, walaupun dengan berdarah-darah dan menghemat segala sisi anggaran tak perlu, teman tersebut nyatanya bisa bertahan secara ekonomi. Demikian pula dengan keluarga kami yang mulai belajar investasi saham dan harapannya akan memetik keuntungan dalam jangka panjang kelak.
Bekerja dari Manapun
Mulai awal pandemi, kami juga hanya bekerja dari rumah saja. Menerima segala proyek, melakukan meeting dengan zoom, komunikasi via email/telepon dan melakukan pekerjaan secara remote. Sedangkan teman yang beralih full pekerjaannya ke investasi saham ini, juga melakukan pekerjaan dari rumah dan tidak terikat dengan perusahaan manapun lagi.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan akhir 2014 jumlah investor saham baru mencapai 364.465. Tetapi pada akhir April 2022, KSEI mencatat jumlahnya sudah melonjak fantastis menjadi 8,62 juta investor. Peningkatan jumlah yang sangat drastis ini tentu saja berkat kemajuan teknologi digital yang pesat di bidang keuangan.
Kemajuan teknologi digital memang membuka semua peluang ini. Bekerja bisa dilakukan dari mana saja sepanjang ada akses internet, apalagi internet murah.
Internet murah dan kemajuan teknologi digital menjadi pintu menemukan rejeki-rejeki baru bagi banyak orang. Bagi dengan menjadi konten kreator maupun mereka yang berinvestasi di bidang keuangan. Teman saya yang bergerak dibisnis keuangan khususnya saham benar-benar memanfaatkan kemajuan digital ini dengan baik.
Dengan berlangganan internet murah IndiHome, dia mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah walau hanya dari rumah saja. Dia juga mampu melakukan berbagai analisa keuangan perusahaan lokal dan global berkat kemajuan teknologi digital ini. Hal yang barangkali tak pernah dibayangkan 20 tahun yang lalu atau tahun-tahun sebelumnya.
Internet murah memang pada akhirnya menjadi kebutuhan di era digital. Khususnya untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Investasi saham bahkan kini sangat gampang diakses. Cukup melalui handphone dengan akses internet murah yang tetap cepat aksesnya, kita sudah bisa dengan lancar melakukan jual beli saham.
Kemudian juga pembelian saham juga bisa dilakukan dengan fasilitas m-banking atau internet banking saja. Yang tentu sangat memudahkan melakukan berbagai transaksi perbankan dan keuangan. Kedepannya, tentu akan makin banyak inovasi digital bidang keuangan khususnya bagi mereka yang ingin berinvestasi di sektor keuangan perbankan.
IndiHome dari Telkom Group memang perusahaan yang berkontribusi besar pada kemajuan teknologi digital di Indonesia dengan penyediaan internet murah dan terjangkaunya di segala lapisan masyarakat Indonesia.
Jaringan IndiHome di seluruh wilayah Indonesia terbukti menjadi kunci kemajuan internet di Indonesia. Ini juga terbukti menjadi kunci dan memberikan peluang siapapun untuk tetap berpenghasilan, mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan meneruskan kehidupan mereka ketika pandemi dan pasca pandemi. #
Indihome membantu juga ya dalam investasi saham. Namanya juga zaman digital jadi sambungan internet yang oke tentu juga sangat membantu.
BalasHapusBetul, jaringan internet seperti IndiHome sangat membantu berbagai transaksi digital
Hapussekarang tu serba zaman nya sudah internet nih gak terlepas, saya paakai Indihome juga nih lumayan murah penyediaan internet nya
BalasHapuswah tos kita,sesama pengguna indihome hehe
Hapussekarang nih zaman nya sudah internet gak bisa lepas dari kita, bener nih transaksi saham jadi lebih mudah. saya juga pakai Indihome nih lumayan penyediaan internet nya murah
BalasHapusbetul kak, transaksi saham jadi gampang bgt asal ada jaringan internetnya
HapusTahun 2020 benar-benar momentum bagi kita yang ingin buka usaha ya mbak. Suami saya pun terkena imbas pandemi sehingga kami harus memutar otak bagaimana bisa bertahan lalu memutuskan membuka usaha sembako
BalasHapusbetul mbak Maria, pandemi 2 tahun mengajarkan banyak hal ya. alhamdulillah ya bisa buka usaha sembako.smg dilancarkan sampai seterusnya ya
Hapuswah sangat bermanfaat, terima kasih infonya ya kak :D
BalasHapussama2 kak.senang bisa bermanfaat
Hapuswah keren euy yang bisa baca analisa saham-saham gitu. kalau saya beli saham buat disimpan nggak pakai analisa segala, kak. mumet duluan eh lihat grafiknya
BalasHapusiya kawanku pakai analisa-analisa ekonomi buat memutuskan pembelian dan penjualan saham.maklumlah jadi penghasilan andalan buat mereka
HapusKeren banget ya sekarang dengan kemajuan teknologi kita melakukan banyak hal salah satunya melakukan transaksi saham hanya melalui handphone. Tinggal klik-klik doang udah bisa transaksi saham kapanpun dan dimanapun.
BalasHapusBenar sekali Fet, tinggal klik2 doank berkat kemajuan teknologi digital apa2 jadi mudah ya
HapusDengan berinvestasi kita bisa mengamankan kondisi finansial khususnya di era digital seperti sekarang ini.
BalasHapushaloo kak Dewi,makasih dah mampir.betul bgt kak, investasi salah satu cara mengamankan harta kita buat masa depan ya
Hapus