Reksadana Pasar Uang merupakan salah satu bentuk investasi di pasar modal. Investasi ini dapat dijadikan pilihan bagi para investor yang belum memiliki keberanian untuk mengambil risiko besar. Namun, sudahkah Anda tahu apa yang dimaksud dengan Reksadana ini dan bagaimana cara kerjanya?
 |
| foto : https://www.fastpay.co.id/blog/6-bisnis-pakai-hp-paling-menguntungkan.html |
Menurut laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Reksadana adalah sebuah wadah untuk mengumpulkan dana masyarakat yang nantinya dikelola oleh badan hukum bernama Manajer Investasi (MI). Lalu, Manajer Investasi ini akan menginvestasikan dana tersebut ke dalam beberapa bentuk, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.
foto : https://m.dream.co.id/dinar/uang-rupiah-yang-rusak-bisa-ditukar-dengan-yang-baru-ini-syaratnya-211018h.html
Reksadana Pasar Uang sendiri merupakan salah satu dari banyaknya alternatif investasi para investor dengan modal kecil dan tidak punya waktu serta keahlian dalam menghitung risiko investasi. Sehingga menjadi sangat diminati oleh para investor pemula ini.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Reksadana Pasar Uang
Lalu, bagaimana dengan keuntungannya? Ada beberapa keuntungan Reksadana Pasar Uang yang bisa Anda dapatkan, yaitu
- Memiliki keuntungan yang lebih tinggi daripada investasi deposito
- Anda tidak membutuhkan modal yang besar
- Anda dapat mencairkan dananya kapan saja
- Memiliki jangka waktu yang cukup fleksibel
- Memiliki risiko yang rendah
- Cocok digunakan sebagai bentuk dana darurat
Selain 6 keuntungan Reksadana Pasar Uang di atas, ada juga beberapa risiko yang harus Anda perhatikan berikut.
Salah satu produk dari Reksadana jenis ini adalah obligasi dengan masa jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Nah, obligasi atau surat utang ini memiliki kemungkinan dapat dilunasi tepat waktu atau malah tidak dilunasi alias gagal bayar. Sehingga Anda dapat mengalami kerugian.
Untuk solusinya, Anda bisa membeli obligasi pemerintah yang cenderung lebih aman.
2. Adanya Redemption Besar-Besaran
Kerugian besar juga bisa Anda dapat apabila investor lain menarik uang mereka secara besar-besaran (redemption). Misalnya saja ada sejumlah dana di Reksadana A mencapai 300 Miliar, lalu di waktu bersamaan investor menarik uang hingga 200 Miliar. Maka hal ini membuat Reksadana terpaksa dijual sebelum tanggal jatuh tempo dan membuat harganya di bawah harga pasar.
Maka dari itu, sebelum berinvestasi di Reksadana, Anda harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Pahami Terlebih Dulu Peraturan Reksadana
Sebelumnya Reksadana sendiri telah diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 27 yang menjelaskan tentang Reksadana sebagai wadah untuk menghimpun dana masyarakat dan dapat diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.
Reksadana pada umumnya memiliki risiko yang berbanding lurus dengan hasil, alias high risk high return. Maka, jenis Reksadana Pasar Uang ini juga sama, yakni memiliki risiko yang rendah, tetapi hasil yang didapat lebih kecil daripada Reksadana Saham atau Campuran.
3. Memahami Cara Memilih Reksadana
Sebelumnya, Reksadana memang hanya dibagi menjadi 4 jenis kelas, yaitu Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Namun, perlu diketahui, bahwa pilihan Manajer Investasi itu lebih banyak. Sehingga Anda harus benar-benar paham dalam memilih Manajer Investasi ini.
Yang pertama, Anda bisa cek terlebih dulu performanya selama tiga atau lima tahun terakhir. Apabila mereka memiliki performa selama satu tahun, tetapi setelah 5 tahun hanya memberikan imbal hasil yang kecil, maka Anda perlu berhati-hati.
4. Memilih Manajer Investasi Berdasarkan Perhitungan Tersendiri
Setelah cara yang disebutkan di poin sebelumnya, ada beberapa cara lain dalam memilih Manajer Investasi ini. Yang pertama, pilihlah yang berada di ranking 10 besar atau yang sudah berdiri lama. Selain itu, Anda bisa cek nama mereka di internet untuk mengetahui sepak terjangnya dengan baik.
5. Perhatikan Memilih Agen Penjual
Untuk cara ini, Anda hanya perlu melakukannya dengan mengecek di website OJK. Contohnya saja aplikasi digibank by DBS yang sudah terdaftar secara resmi melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, Anda juga bisa menimbang promo yang diberikan oleh agen penjual Reksadana ini.
6. Perhatikan Cara Kerja Manajer Investasi
Yang terakhir, Anda bisa cek cara kerja Manajer Investasi ini. Biasanya mereka yang mengikuti aturan Otoritas Jasa Keuangan tidak akan berani mengklaim hasil imbal baliknya dengan pasti. Selain itu, carilah lebih banyak informasi mengenai direktur dan komisaris dari Manajer Investasi ini, apakah mereka memiliki skandal atau tidak.
Setelah tahu pengertian, cara kerja, dan keuntungan Reksadana pasar uang, Anda bisa mulai melakukan investasi secara langsung melalui digibank by DBS. Ada beberapa kemudahan yang bisa Anda dapatkan melalui digibank by DBS ini sebagai berikut.
- Terdapat 3 kategori “Top Reksadana”
a. Kinerja yang baik
b. Terpopuler
c. Dan, memiliki scoring terbaik
- Terdapat 50 lebih pilihan Reksadana sesuai yang Anda mau. Di sini Anda bisa menggunakan filter berdasarkan:
a. Manajer investasi
b. Jenis mata uang
c. Jenis Reksadana
d. Scoring infovesta
e. Risiko produk
Selain 5 filter di atas, Anda bisa memilih Reksadana berdasarkan info lengkap yang sudah disajikan, seperti informasi produk, risiko produk, prospektus, dan ringkasan informasi lainnya.
- Lalu, Anda juga bisa melakukan pembelian berkala yang lebih fleksibel.
- Anda cukup melakukan pembelian mulai dari Rp100.000 saja. Sangat mudah dan murah, bukan untuk mulai berinvestasi sejak dini?
- Transaksi yang mudah, sehingga hanya dengan satu aplikasi saja, Anda dapat melakukan jual, beli, switch dan registrasi Single Investor Identification (SID).
Sangat mudah, bukan, melakukan investasi di digibank by DBS? Yuk, mulai investasi Reksadana Pasar Uang bersama digibank by DBS!
Posting Komentar
Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih