Masjid tertua dan bersejarah di Kalimantan Selatan ini, dibangun oleh Raja pertama kerajaan Banjar. Bangunannya tetap kokoh hingga saat ini.
dok:pribadi |
Masjid Sultan Suriansyah -- Seingat saya, ini kedua kalinya saya mengunjungi masjid ini. Pertama kali diajak sepupu kesini sekitar tahun 2009. Saat itu, kami sekaligus berkunjung ke Pasar Terapung dan naik klotok lewat dermaga di wilayah Kuin.
Saat itu saya masih berdomisi di Depok. Nah, setelah beberapa tahun ini tinggal di Banjarmasin, keinginan buat kembali ke masjid yang satu ini sangat kuat. Namun karena lokasinya yang agak jauh dari rumah, keingan tersebut belum juga terlaksana.
Sempat juga bersama suami ke wilayah tersebut namun karena terlewat tak jadi mampir.
Nah, beberapa hari sebelum Ramadhan 2022, bersama dua anak saya, usai jemput sekolah, memang meniatkan diri mampir ke masjid tersbut. Selain memang ada rasa kangen untuk kembali juga ingin mengenalkan anak-anak tentang masjid bersejarah ini.
Sejarah Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah terletak di Kuin Utara, Banjarmasin. Karenanya disebut juga sebagai masjid Kuin.masjid ini merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan
Dan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah atau pangeran Samudera (1526-1550), raja kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam.
Menurut sejarahnya, Pangeran Samudera memeluk Islam berawal dari syarat Kerajaan Demak yang membantu menghadapi serangan Pangeran Tumenggung, Raja Kerajaan Negara Daha.
Jika, Pangeran Samudera menang maka pangeran bersama rakyatnya harus masuk Islam.
Wikipedia menyebutkan masjid ini merupakan satu dari tiga masjid tertua di banjarmasin pada zaman Mufti jamaluddin yaitu masjid besar (Masjid jami sekarang) dan Masjid Basirih.
Masjid Sultan Suriansyah terletak di jalan Kuin Utara. Letak persisnya di kelurahan Kuin Utara, kawasan yang dikenal juga sebagai Banjar Lama.
Kawasan ini merupakan situs ibu kota Kesultanan Banjar yang pertama kali. Oh iya, letak masjid ini berdekatan dengan komplek makam Sultan Suriansyah dan di tepian kiri sungai Kuin.
Yang Unik dari Masjid Sultan Suriansyah
Kalau kalian datang langsung ke Masjid Sultan Suriansyah,pasti akan nemu hal unik. Misalnya nih soal arsitekturnya yang merupakan ciri khas artitektur tradisional Banjar.
pintu lain masuk ke area masjid (dok:pribadi) |
Masjidnya juga berbentuk Panggung (tinggi) seperti rumah banjar kebanyakan dan beratap tumpang.Mihrab mmasjid atapnya juga tersendiri dan terpisah dengan bangunan induk.
Yang unik lagi lantai masjid ini terbuat dari kayu ulin. Kayu dari hutan Kalimantan yang biasanya sangat kuat sampai ratusan tahun lamanya. Ragam hias bangunan berupa kayu ulin pada bagian mimbar yang terletak di dalam masjid. Lengkungan di bagian muka mimbar dihiasi kaligrafi Arab. Ada tiang-tiang dalam masjid yang sangat kokoh.
area dalam masjid bertiang kokoh (dok:pribadi) |
Tiang ini katanya dari pertama kali masjid dibangun sudah ada. Masjid berada di area lahan dengan ukuran 30 x 25 meter dengan ukuran panjang 15,50 meter, lebar 15,70 meter, dan tinggi 10 meter.
Kini masjid digunakan untuk berbagai aktivitas keagamaan.Selain buat sholat, ketika kami berkunjung kesana, terlihat anak-anak TPA juga belajar Al Quran di masjid ini.
Seberang masjid adalah sungai Kuin, yang alhamdulillah juga sudah tertata rapi. Sehingga sudah ada siringnya. Kita bisa melihat kehidupan sungai dari Siring tersebut berupa rumah di atas air (rumah lanting). Kehidupan sungai dan perahu yang berlalu lalang sepanjang hari. Persis kehidupan sungai umumnya di pulau Kalimantan.
pemandangan depan masjid |
Bisa libur masjid dan makan Sultan Suriansyah didekatnya terlihat ramai. Pedagang juga ramai. Mulai yang berjualan bunga untuk makan di gerbang hingga pedagang makanan dan minuman ringan seperti pentol bakso.
Semoga masjid ini tetap
terjaga kelestariannya dan kebersihan lingkungan sekitarnya. Semoga bermanfaat.
interiornya sangat mewah ya mbak, bagus banget
BalasHapus