Popok merupakan kebutuhan bayi yang tidak bisa dilupakan. Sebab, keberadaan popok berfungsi untuk menampung kotoran bayi saat mereka buang air kecil atau buang air besar. Oleh karena itu, popok perlu diganti secara berkala untuk mengatasi ruam popok pada bayi.
foto : website makuku family |
Memiliki bayi adalah kegembiraan yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Bukan hanya status yang berubah menjadi orang tua namun juga dibalik itu terselip tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi bayi yang baru hadir di muka bumi ini sekaligus belajar berbagai hal baru tentang tumbuh kembang anak.
Sebagai orang tua tentu saja, kebutuhan dan kesehatan bayi menjadi salah satu prioritas. Misalnya kebutuhan akan popok bayi. Untuk hal ini, orang tua perlu belajar banyak. Mulai dari memilih popok bayi yang cocok hingga urusan mengganti popok bayi.
Nyatanya, dalam praktiknya, mengganti popok bayi baru lahir tidak hanya sembarang ganti terus selesai.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengganti popok baru, kapan waktunya mengganti popok dan dampaknya pada bayi kalau kelamaan mengganti popok.
Cara Mengganti Popok Bayi
Aktivitas mengganti popok bisa menjadi hal yang mudah ketika kamu tahu caranya. Berikut ini adalah cara mudah mengganti popok yang dapat kamu praktikan.
1. Pilihlah tempat yang nyaman untuk mengganti popok bayi
Sediakan tempat untuk mengganti popok bayi. Seandainya berada di tempat umum, carilah tempat yang tidak banyak publik. Sebab, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.
Pertama, pastikan semua kebutuhan untuk mengganti popok tersedia. Kebutuhan yang harus dipersiapkan adalah popok ganti, lap lembab atau tisu basah, handuk, body lotion, dan lain sebagainya.
Kedua, carilah meja datar untuk mengganti popok. Namun kalau tidak ada, cari tempat datar yang kayak. Untuk hasil lebih baik berikan alas karet maupun plastik.
Demi memudahkan proses penggantian popok, lepas baju bayi terlebih dahulu. Lalu kenakan kembali setelah selesai menggantikan popok.
2. Cuci tangan
Demi menghindari penularan bakteri, kamu perlu mencuci tangan terlebih dahulu. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Namun, kamu bisa gunakan hand sanitizer maupun tisu basah jika tidak ada sumber air mengalir seperti keran.
3. Lepaskan popok kotor yang digunakan bayi
Berikutnya, buka popok kotor dan tarik ke bawah. Selama melepas popok kotor, kamu angkat kaki bayi agar ia tidak banyak bergerak. Jika bayi bergerak, agak sulit untuk mengganti popok. Setelah melepas popok kotor, bersihkan bokongnya sambil menyelipkan popok baru.
4. Bersihkan bokong bayi
Selanjutnya, angkat bokong bayi dari pergelangan kaki agar bisa mengambil popok kotor. Setelah itu, lipat bagian depan popok agar kotorannya tidak hinggap di kulit bayi.
Untuk bayi laki-laki, kamu bisa tutup penisnya dengan lap bersih. Tujuannya agar kamu tidak dikencingi selama pergantian popok. Setelah itu, usap dengan tisu basah atau lap lembab di area penis dan sekitar nya, sebelum pindah ke area bokong.
Sedangkan bayi perempuan, bersihkan kotoran pada area kelamin ke belakang untuk mengurangi risiko infeksi saluran kencing. Sebab, perempuan rentan terkena infeksi saluran kencing.
Setelah membersihkan bokong bayi, pakaikan lotion dan keringkan bokong bayi dengan cara ditepuk. Serta beri pijatan perut agar bayi merasa nyaman.
5. Walau tidak buang air besar, tetap bersihkan secara berkala
Meskipun hanya kencing, namun tetap bersihkan bagian depan maupun belakang. Bersihkan dengan memakai lap lembab maupun tisu basah. Kalau ada ruam popok bayi, bisa oleskan krim khusus sesuai anjuran dokter.
6. Pasang popok baru yang sudah disiapkan
Setelah melepas popok kotor, siapkan popok baru yang kamu sediakan. Selipkan popok baru di bawah bokong dan geser ke arah pinggang, sedangkan perekat ada di posisi belakang. Setelah itu, tarik popok bagian depan ke arah perut si buah hati.
Perhatikan bagian popok dan pastikan ada diantara kedua kaki si buah hati. Lalu, kencangkan popok dengan membuka perekatnya. Setelah itu, tarik ke arah perut untuk direkatkan.
Sebagai tips, hindari merekatkan popok terlalu kencang agar bayi merasa aman dan nyaman.
Terakhir, buang popok kotor setelah selesai memasang popok yang baru. Masukan ke dalam kantong plastik maupun tempat sampah. Jangan lupa cuci tangan setelah membersihkan dan mengganti popok bayi.
Akibat Jika Terlalu Lama Mengganti Popok Bayi
Terkadang orang tua baru mengganti popok ketika sudah tidak dapat menampung lagi. Gampangnya, popok baru digantikan ketika sudah bocor.
Padahal, terlalu lama mengganti popok bayi dapat menyebabkan berbagai gejala pada bayi.
Ruam popok bayi
Ruam popok merupakan bintik-bintik berwarna kemerahan dan muncul di area yang tertutup popok. Bintik-bintik ini juga bisa menyebar ke area paha dan perut bayi.
Ruam popok terjadi karena daerah yang tertutup popok lembab karena tidak ada sirkulasi udara. Hal ini membuat jamur dapat berkembang biak. Kalau sudah begini, si bayi akan rewel merasa gatal-gatal di area bokong dan kelamin.
Iritasi kulit bayi
Kulit bayi dapat kena iritasi karena terlalu bergesekan dengan popok. Kondisi ini terjadi ketika popok bayi sudah kotor maupun basah.
Oleh sebab itu, segera ganti dengan popok yang baru. Jangan tunggu sebelum popok basah. Walau popok tidak basah, tetap ganti secara teratur demi kenyaman bayi.
Infeksi saluran kencing
Terlalu lama memakai popok juga berisiko terkena infeksi saluran kencing. Penyebab infeksi saluran kencing pada bayi karena popok penuh air kencing tapi gak kunjung diganti.
Kencing yang menumpuk di popok dapat memunbuhkan jamur dan bakteri. Tentunya berbahaya bagi bayi perempuan karena rentan kena infeksi saluran kencing.
Info aja nih, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), waktu ideal mengganti popok bayi yaitu 2-3 jam sekali. Namun, cuaca dan kondisi bayi dapat mempengaruhi penggantian popok.
Apabila butuh popok yang punya daya serap tinggi serta nyaman untuk bayi,kamu bisa gunakan Makuku Air Diapers. Makuku Air Diapers tersedia di website resmi Makuku dan berbagai e-commerce di indonesia.
izin share kak
BalasHapussiap,makasih kak
Hapusizin share kak
BalasHapus