Anak Takut ke Dokter Gigi? Ini Triknya - ennyratnawati.com, catatan kehidupan life style blogger

 

Banyak anak yang takut ke dokter gigi. Padahal jika sudah terbiasa, mengunjungi dokter gigi bukan lagi hal menakutkan lagi. 

foto : orami

 

Kejadian ini pernah dialami anak saya yang pertama saat masih duduk di sekolah dasar (SD). Saat itu dia mengeluh sakit gigi dan kami harus menghilangkan plak gigi anak saya.

Inilah yang mengharuskan berkunjung ke dokter gigi. Ternyata sampai dokter gigi, ada perasaan takut yang mendalam. Ujung-ujungnya menangis dan sangat takut masuk ke ruangan dokter.

Untunglah akhirnya mau juga namun menimbulkan trauma tersendiri. Salah satu anak say atkut ke dokter gigi, karena memang sejak dni, kami tidak membiasakannya untuk ke dokter gigi dan hanya pada saat sakit saja ke dokter.

Padahal ketidakteraturan memeriksakan gigi anak ke dokter gigi bisa berakibat fatal. Antara lain ketakutan berlebihan ke tika diajak ke dokter. Padahal dalam keadaaan darurat seperti yang dialami anak saya tadi.

Merawat Gigi Anak Sejak Dini

Merawat gigi anak sejak dini tentu saja  suatu keharusan. Namun membiasakannya untuk teratur menggosok gigi sejak dini, perlu kesabaran tersendiri. Anak-anak juga perlu diajak ke dokter gigi untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi mereka.

Merawat gigi anak sejak dini, memang perlu upaya ekstra dari orang tua. Namun efeknya memang jangka panjang.Selain anak terbiasa menjaga kesehatan gigi dan mulutnya tadi, anak-anak juga akan memahami pentingnya merawat gigi. Walau pemahamannya tentu saja sesuai dengan usianya.

Agar anak berani ke dokter gigi

Ini juga merupakan pekerjaan rumah (PR) yang tidak mudah bagi orang tua. Namun ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk membiasakan anak agar tak takut ke dokter gigi.

#Biasakan sejak kecil

Sejak dini anak memang harus dibiasakan untuk mengunjungi dokter gigi. Misalnya sejak gigi susu sudah mulai tumbuh. Di bawah usia lima tahun (balita) bisa disebut sebagai usia yang paling ideal mengajak anak ke dokter gigi. Karena biasanya bila sudah menginjak usia 7 tahun dan anak sudah mulai mendengar banyak cerita tentang pengalaman ke dokter gigi dari teman-temannya bisa jadi anak sudah susah untuk dijak ke dokter.

Maka ada baiknya memang sedini mungkin mengajak anak ke dokter. Kemudian, jangan ke dokter gigi menunggu sampai anak sakit terlebih dahulu karena prosedur yang dilakukan akan sangat berbeda. Dan bisa jadi sangat tidak rileks.

 

#Beri penjelasan yang bisa dimengerti anak saja

Tidak usah memberi penjelasan dengan terlalu rumit dan detail. Ceritakan seperlunya saja mengapa anak harus ke dokter gigi. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh anak.

#Pilih dokter gigi yang komunikatif dan biarkan memberi penjelasan.

Memilih dokter gigi yang tepat merupakan salah satu strategi yang jitu agar anak tak trauma dengan dokter gigi. Cari informasi sebanyak mungkin dari teman atau kerabat, dokter gigi yang kira-kira bisa membuat anak nyaman dan komunikatif dengan anak kelak.

Kemudian biarkan dokter yang menjelaskan lebih detail kepada anak dan memberikan pemahaman mengapa gigi perlu dirawat dan pentingnya menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi secara teratur.

#.Share pengalaman baik ke dokter gigi ke anak

Bila orang tua memang mempunyai pengalaman yang menarik, baik dan menyenangkan tentang ke dokter gigi, jangan lupa diceritakan ke anak-anak. Menceritakan hal yang buruk, jangan sampai dilakukan. Karena hanya membuat anak makin takut saja ke dokter gigi.

#Temani anak di ruangan dokter dan tetap tenang selama prosedur

Buat para orang tua, temani anak ke ruangan dokter dan tetaplah tenang. Bila dokter gigi meminta anak buat dipangku misalnya, lakukan saja dengan tenang. Kemudian biarkan dokter melakukan prosedur pemeriksaan dengan baik dan bisa dimengerti leh anak.

Demikian beberapa trik agar anak tak lagi takut ke dokter gigi. Semoga bermanfaat.