Covid telah banyak merengut nyawa sahabat,tetangga hingga orang-orang terdekat. Buatku yang still alive pasca covid April lalu,ini semacam kesempatan kedua dalam hidup.
sumber foto : istimewa |
Kesempatan kedua -- Mengenalnya ketika kuliah di
Universitas Islam Indonesia (UII) ,khususnya di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ekonomika,
almarhum mas Agus Hendri,bukan sekedar temen seorganisasi dan sekampus.
Tapi juga panutan,khususnya ketika awal belajar menulis dulu di kampus.
Banyak hal yang aku pelajari darinya, misalnya soal percaya diri;
pengembangan diri di bidang penulisan sampai kebiasaan membaca.
Perkenalanku sendiri cukup singkat di kampus. Salah satu penyebabnya karena beliau jauh diatasku dari sisi angkatan namun pergaulannya yang teramat luas,membuatnya dikenal bukan hanya teman seangkatannya tapi juga oleh adik-adik angkatan seperti kami. Harus diakui,dia penulis yang oke plus teman diskusi yang susah ditandingi.
Pengetahuannya diatas rata-rata, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum
Tentu saja ini soal referensi dan frekuensi membacanya yang lebih banyak dari teman-teman kebanyakan.
Di waktu senggang kadang sesekali dia juga nongol di kostku dengan bebek warna merahnya.Mengajak berdiskusi agak serius. Sayangnya,aku yang diajak diskusi ini, kurang referensi baca hahahaha. Oh iya sebelum pamit buat kerja beliau sempat memberiku 3 buku salah satunya berjudul ' Hak-Hak Perempuan dalam Islam' karya Asghar Ali Engineer. Buku lainnya karya Ali Syariati dan satu lagi lupa buku karya siapa.
Waktu berjalan. Dia sempet bekerja di Mamuju, di anak perusahaan Astra sampai akhirnya berpindah-pindah pekerjaan di Jakarta. Dia juga kemudian menikah dengan teman kami juga di lembaga kampus.Seingatku terakhir ketemu ketika anakku yang pertama lahir.Beliau dan istri sempat mengunjungi ke rumah kami di Depok.
Setelah itu,aku nggak banyak kontak alias jarang bergaul sama teman-teman kampus dulu
Dunia kerja dan keluarga membuat aku lebih memprioritaskan dua hal ini dibandingkan kumpul-kumpul hiks. Beberapa teman dekat di ekonomika masih sering kontak sih bahkan kadang video call-an :)
Namun demikian aku tetap update sebenarnya kegiatan teman-teman.Selain ikut grup organisasi kampus dulu,.aku juga ternyata kepo medsos teman-teman dulu.Ah,jangan salah,aku update kok walau terlihat nggak gaul.
Makanya aku tahu sih kalau alm Mas Agus dan teman-teman lainnya sering reuni (hmmm..aku nggak pernah ikutan) ,sering ngikutin diskusi dan debat mereka,dari ringan hingga berat di grup ex organisasi kampus.Jujur,hampir nggak pernah komen.
Benar-benar silent reader.
Uniknya,sekitar tiga bulan lalu,tiba2 beliau pamit di grup dan left
group.Entah apa alasan aslinya..
Sampai suatu hari kebaca kabar
beliau yang kena covid dan di ICU. Sempat terbesit perasaan nggak enak
lama nggak kontak-kontak..tapi kemudian yakin beliau akan baik-baik
saja. Sampai 9 Juli dia berpulang.
Covid telah merebutnya dari istrinya, dua anaknya dan tentu keluarga besarnya.
Namun kehilangan bukan hanya dirasakan keluarga dekatnya.Teman-temannya merasa begitu kehilangan.Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosanya dan menerima segala kebaikannya
Aamiin..
Covid juga merebut banyak teman..
Mas Agus hanya salah satunya. Selain
mas Agus,di bulan Juni lalu,seorang teman baik juga kehilangan
suaminya tercintanya karena covid.Ini membuatku terhenyak dan perih
Apalagi
teman tersebut tinggal jauh di negeri seberang dan anaknya baru 2thn
dan 8thn.Ya Allah,semoga Rieska sabar dengan cobaan maha berat ini dan
diluaskan rejekinya buat membesarkan Yaya dan Hana,buah hati mereka.
Kabar
tak sedap juga datang dari tetangga Depok. 105 orang di komplek yang
pernah aku tinggal selama kurang lebih 13 tahun full dan 4thn ini
ngelaju, terinfeksi covid.Dan 30lebih nya ada di RT ku dan semuanya yang
terinfeksi kami kenal dengan baik.
Dan salah satunya tidak
terselamatkan lagi dan meninggal beberapa hari lalu. Sungguh,ikut merasa
berduka. Apalagi mengenal keluarga beliau karena rumah berdekatan.
Semoga diberikan kesabaran juga..
Beberapa kabar lain juga terdengar tidak nyaman.Semoga yang dicoba bisa melewati cobaan maha dahsyat ini.
Kesempatan Hidup Kedua
Berbagai
kejadian hidup saat ini tentu membuatku berpikir banyak hal. Salah
satunya soal kesempatan hidup kedua yang ternyata aku dapatkan
Tidak selalu ada kesempatan kedua untuk saat ini. Begitu
banyak orang yang terinfeksi covid ,tapi ternyata beberapa diantaranya
tidak bisa melewati dengan baik dan berakhir dengan kehilangan nyawa.
Catat baik-baik,ini bukan sekedar soal imun mereka yang lebih buruk.Bukan pula soal terlambat atau tidak dalam penanganannya.
Bukan soal berat tidak nya covid yang mereka dapat ,tapi ini adalah soal kuasa-Nya.
Dialah yang berkehendak dan berketatapan atas segala sesuatu.
Takdir
telah diputuskan hingga disini saja.Apa yang dialami mas Agus,.Lio,pak
Wardi adalah sederet takdir yang benar-benar nggak bisa ditolak.
dan apa takdirku? takdirku sementara sembuh dari covid dan sehat seperti sediakala
Namun ini seperti sebuah teguran bahwa hidup dan isinya adalah miliknya
Kita hanya menjalani.
Jujur
dalam lubuk hati terdalam,ada beberapa hal yang ingin aku lakukan
sebagai bentuk rasa syukur karena diberi kesempatan hidup kedua ini
# Lebih banyak berbuat baik
ini menjadi catatan terpenting buatku
Hingga
seumur ini rasanya perbuatan baiknya masih receh banget ini kalau
dibandingkan dengan beberapa teman yang sudah banyak berkontribusi di
bidang mereka masing-masih.YaAllah,apa yang sudah pernah aku berikan?
Kebaikan apa yang pernah tercatat? Rasanya masih remahan rengginang
# Meningkatkan ibadah
Seperti
apa ibadahku tentu saja hanya aku dan Dia yang tahu persis.Tapi aku
masih merasa sangat minimalis dalam hal.ibadah dan menjalankan ajaran
Islamku. Ini juga catatanku karena umur benar-benar tidak bisa ditebak.
#Lebih menyayangi keluarga
InshaAllah
Aku
tidak akan pernah lagi menyia-nyiakan kesempatan bersama mereka.Waktu
berkualitas buat mereka.Bukan apa-apa waktu terasa makin pendek dan kita
nggak pernah tahu sampai kapan diberi kesempatan istimewa ini.
#Lebih banyak bersyukur
Mengutip
Agnes Monica di acara Daniel Mananta,rasa syukur bukan hanya apa yang
kita miliki tapi juga apa yang tidak kita miliki saat ini.Semua wajib
disyukuri sebagai karunia Nya di hidup kita,teman-teman.
Akhirnya Apa Yang Orang Kenang Tentangmu
Hidup hanya mampir minum
Pada akhirnya apa yang kita tanam itu yang kita raih.
Mau seperti apa kita dikenal setelah kita tiada nanti? Berbagai kebaikan kita atau orang hanya merasa kita B saja. Atau ternyata mereka hanya mendoakan kita di medsos saja.hiks
Dikenang sebagai orang baik, teman terbaik,orang tua terbaik dan hal baik tentu harapan kita semua
dan ujung nya adalah terbaik di mata-Nya dan layak dengan surganya.InshaAllah...
Ishh kewwreen....
BalasHapuswalaaaaahhh
HapusThank you Tih
tapi aslinya sih biasa aja hahahahaha #masihbelajar