Sudah lama ingin menuliskan pengalaman menyekolahkan anak kami di
Pondok Pesantren Daar El Qolam 2. Tentu saja ini pendapat pribadi,
pengalaman pribadi dan sangat subjektif.
2020 ini tahun keempat
(kelas 4) anak kami –santri putri -- di Daar El Qolam 2 (Darqo 2). Pondok
pesantren Modern ini terletak di kecamatan Jayanti, Gintung, Balaraja,
Tanggerang. Jangan disangka ini ponpes yang baru berdiri setahun dua tahun
saja. Ponpes ini sudah ada lebih dari 50 tahun yang lalu. Salah satu pendirinya
sendiri adalah KH Ahmad Rifa’i Arief (1942-1997)
sumber foto : daar el qolam |
Oh iya, tulisan ini spesifik
Darqo 2, karena terus terang di Darqo lain ,saya kurang paham. Daar El Qolam
sendiri ada 4 pondok, Darqo 1,2,3 dan 4. Secara umum sama saja. Cuma ada sedikit pebedaan saja antara daar el qolam 1,2,3 dan 4.
Semuanya ada jenjang SMP-SMA-nya. Aslinya pendidikan selama 6 tahun. Namun banyak juga yang tamat SMP/Mts sudah stop dan
melanjutkan ke sekolah lain SMA-nya. Tidak masalah juga tapi kalau tidak salah
tidak mendapatkan ijazah pondoknya. Anak-anak yang hanya mondok selama 3 tahun
ini dikenal dengan go-three .
Pola
Pendidikan
Sedikit bercerita ke
belakang, tentu saja anak kami juga mengalami “ drama” seperti anak-anak yang
dimasukkan pondok pada umumnya. Misalnya minta berhenti,mengaku tidak betah,
tidak cocok ini itu , sampai sering sakit.
Tahun pertama anak kami di Pondok, sakit-sakit memang tergolong sering.
Kadang kami dapat telp/WA atau SMS dari pondok untuk menjemput karena si kakak
sakit. Sakitnya mulai ringan macam gatal-gatal di wajah sampai types lah, panas
bahkan ada juga masalah sakit telinga (yang waktu itu pengobatannya lumayan
mahal karena RS terdekat ya, cukup mahal) hehehe
Ini tentu saja kebanyakan
cerita anak di tahun pertama. Tahun kedua, relatif lancar. Paling-paling minta
sering ditengok atau minta pulang (agak susah ini). Tahun ketiga drama-nya lain
lagi. Pengen go-3 seperti beberapa temannya. Namun karena tahun ketiga ini
bertepatan dengan pandemi dan agak repot, kami memutuskan tidak mendaftar sekolah lain walaupun si kakak
sempat ingin mencoba tes di SMA baru.
Hingga akhirnya sampai pada
tahun keempat, alias kelas 4.
Soal pendidikan dan kegiatan di pesantren daar el qolam tidak
berbeda dengan pesantren pada umumnya. Selain sekolah umum (SMP IT) di siang
hari, sore hari biasanya ekskul dan malam hari aktivitas belajar bersama, mengaji dan zikir
bersama dll.
Pola pendidikan lain yang
diterapkan di Pondok adalah pembiasaan ibadah, pembiasaan bahasa, skill yang
menumbuhkan rasa percaya diri (pidato / lomba antar santri, beragam ekskul) dan
masih banyak lagi.Tidak heran, dalam tahun pertama saja, seingat saya, anak
saya sudah bisa bercaka-cakap dalam bahasa selain bahasa Indonesia (sedikit
Inggis dan lancar bahasa arab). Walau bahasanya kadang terdengar aneh di
telingga, terutama bahasa inggris (yang saya pahami) yang “nabrak-nabrak”
grammar B.Ingris.
Hasil
Pendidikan & Kelemahan
Selain bahasa tadi, di anak
saya, secara umum ya tidak berubah drastis juga sih. Tapi harus diakui lah,
karena terbiasa ibadah harian, mereka hampir tak perlu disuruh-suruh buat
sholat, ngaji juga lancar dan bagus plus kalau di rumah mengerjakan ibadah
tambahan (rutin mengaji dan shalat tahajut misalnya). Anak saya juga rajin menghapal mandiri Al Quran diluar program pondoknya.
Sedangkan skill hidup yang
lain agak kurang. Misalnya , urusan bersih-bersih rumah agak “tidak terbiasa”..
Demikian juga dengan nyuci baju (karena mungkin bisa loundry juga)..
Kelemahan lain, mungkin
karena padatanya kegiatan di pondok, kadang kalau libur, banyak dihabiskan
dengan tidur dalam jangka waktu yang cukup lama. Oh iya satu lagi, karena di
pondok nggak pegang handphone, kadang kalau di rumah jadi main handphone terus
(komunikasi sama temen-temen pondoknya juga sih – mungkin tipikal ABG ya) – dekat
sama teman-temennya, apalagi teman pondok.
Oh iya, resminya libur setiap
6 bulan sekali. Bulan desember dan Juni (bulan puasa-lebaran).masing-masing
libur 15 harian.kecuali, pas pandemi lalu,libur jadi sangat panjang. Kadang ada
sesekali anak-anak izin karena saakit atau hal mendesak lain.Itupun lewat
bagian pengasuhan (yang lumayan rumit,menurut saya—sebagai wali santri). Tetapi
mungkin memang ada pertimbangan tersendiri.
Jangan kaget kalau anak-anak
banyak kehilangan barang-barangnya di pondok.macam daleman, daster,baju sampai
sepatu. Bukan karena ada yang nyuri tapi karena mereka memang ceroboh
menyimpannya (menurut saya). Selain itu,ketuker-tuker karena mungkin mirip. Padahal
jelas-jelas sudah pakai nama juga.
Yah,begitulah suka duka anak
pondok..
Soal
Makanan
Soal makan ini sangat
relatif sebenarnya. Yang repot anak saya tergolong anak yang susah makan. Makan
di rumah saja yang relatif standar sangat susah apalagi di pondok , kurang
lebih sama keadaannya.
Anak saya suka minta paketin
beberapa makanan. Teutama pas pandemi ini karena kunjungan sangat-sangat
terbatas Akhir Agustus rencana akan dibuka 1x kunjungan orang tua)
.
Sebelum pandemi, dimana
orang tua bisa berkunjung, kebutuhan makan anak-anak justru menurut saya agak “berlebihan
dan jauh dari sederhana”.Orang tua yang mengunjungi anak-anak, suka membawa
makanan dalam jumlah yang banyak sehingga anak-anak yang tidak dikunjungi, juga
kebagian makanan dari orang tua yang datang. Alhamdulillah sih, rejeki
anak-anak.
Biaya
Pendidikan
Biaya pendidikan pondok
menurut saya cukup ‘reasonable”, terutama kalau membicarakan SPP dan uang
makannya tiap bulan. Tapi orang tua harus menyiapkan biaya masuk pondok di
tahun pertama (uang pangkal).kemudian setiap tahun ajaran baru ada uang daftar
ulang dan uang buku plus SPP awal tahun yang harus disiapkan.
Itu saja pengalaman saya
menyekolahkan anak saya di Darqo 2 (puteri). Tentu saja sangat subjektif. Profil lengkap daar el qolam bisa dilihat di websitenya ya.
Semoga
bermanfaat.
wah gedungnya besar juga ya
BalasHapusMba sebelum masuk pondok udah ada persiapan apa aja ya biar gak byk drama wktu masuk nanti
BalasHapusAda plus minusnya ya mbak apapun sekolahnya. Tulisan ini membantu banget sih buat ortu yg pengen sekolahan anaknya di tempat ini.
BalasHapusHmm, bisa menjadi referensi nih bagi ortu yang ingin menyekolahkan anak ke pondok. Aku suka di bagian yang reasonablenya itu, ada barang ada harga ya kan Mbak.
BalasHapusPesantrennya besar ya. Dari artikel mbak enny saya jadi tahu sedikit kehidupan di ponpes. Rupanya seru juga, terutama soal barang yang tertukar. Membayangkan gimana kebingungan mereka pas tau barangnya tertukar.
BalasHapusAku padahal pengen tau lebih banyak sih terutama soal biaya dan manajemen berkunjung ini, hihihi. Tapi nanti lah kalo mendekati waktunya ya
BalasHapusKalo diliat problem yang dihadapi anak, kekurang labih aja en dengan anakku. Tapi anakmu lebih stay strong ya. Beda ma si boyku yang anak mami. Tapi lucunya sampe sekarang walaopun sudah keluar pondok, teman-teman dekatnya masih kekawanan yang di pondok juga. ya aneh tapi nyat memang.
BalasHapuskalau di ponpes memang biasanya banyak banget ya kegiatannta. tapi positifnya biasanya yang sekolah di pesantren ini lebih mandiri ketimbang yang nggak pesantren. tapi kayaknya juga tergantung orang tuanya. hehe
BalasHapusPenasaran sm biaya pendidikannya nih. Krn ada rencana masukin anak di pesantren jg suatu hari. Udah nabung jauh2 hari tp entahlah apa emaknya siap mental ditinggal. Wkwk
BalasHapusDi bagian santri putra, entah itu Darqo 1, 2, 3 atau 4. Barang hilang ya seringnya ada yg ambil (nyipet/ngembat). Dan sayangnya itu jadi budaya yg seolah2 terbiarkan.
BalasHapusanak mba lulusan SD? baca2 tentang darqo 2 ada program internasionalnya, berarti pengantarnya bahasa inggris mba? kurikulumnya seperti apa? apakah ada materi eksakta yang diajarkan mba?hehe maaf panjamg lebar, karena memang pahi cari referensi sekolah, pingin nyekolahin anak ke pondok, tapi keliatannya anak menonjol di bidang eksakta.
BalasHapussetahu saya belm ada kak, kelas internasionalnya. klsinternasional kalau nggak salah adanya di darqo 3
HapusTapi untuk lebih jelasnya bisa hubungi langsung ke darqo atau cek website nya kak.Terima kasih
Terima kasih sharenya, anak saya tahun ini insyaallah mendaftar juga di dq Ibu, mohon doanya agar bisa masuk ke program excelent class ya Bunda, berarti anak bunda kelas 4 saat ini ya Bunda apakah boleh tahu nama panggilannya, barangkali boleh dijadikan referensi ..matursuwun ya Bunda
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung pak.Aamiin pak, semoga tercapai ya apa yang dicita-cita kan
Hapusiya pak, anak saya kelas 4 sekarang..alhamdulillah
Bagaimana cara nya agar anak bisa masuk ke excelent clas.
BalasHapusBahasa pengantar di sekolah apa ya bu.
Biasanya ada tesnya pak.
Hapusbahasa penantar di sekolah, bahasa indonesia, arab,inggris pak
terima kasih sudah berkunjung
Boleh share biaya masuk sma nya? Anak sy smp di ponpes jug, tapi rencana ingin lanjut di ponpes lain.
BalasHapushallo kak, biayanya bisa dilihat di website resmi pondok kak
HapusMau tanya dong bund, jumlah santri perkamar ada berapa ya? Kamar mandi di luar atau didalam ya?
BalasHapussatu kamar sepuluh org, tempat tidur tingkat gt, dan kamar madi dalam .tks
BalasHapusApakah daftar tes di daar el qolam sudah pasti masuk ? Tolong pencerahannya
BalasHapuskemungkinan tidak lulus kecil sih ka. kemungkinan masuk aja.cuma biasanya soal penempaan saja di darqo berapa..setau saya sih seperti itu.makasih kak
Hapuskak, anaknya berarti sekarang lanjut ya pendidikan 6 tahun. aku baru mau daftar disana, masih agak khawatir karena anak aku laki-laki, takut ada bully dsb. btw, disana anaknya boleh megang uang gak yah? atau dititip di ke ustadnya?
BalasHapusHalo kak.Anakku masuk tahun keenam di darqo nih. iya kak, anak boleh megang uang secukupnya (tidak dititip di ustad...Biasanya uang juga tidak dipegang tapi di rekening gitu. oh iya soal bully, inshaAllah anak akan baik2 saja, tentu diiringi doa kita dan komunikasi dengan ustad nya juga.begitu kak
HapusinsyaAllah saya mau masuk kan anak ke darqo, semoga bisa masuk darqo 2. katanya ada minimal nilai nya ya? dulu ananda dpt nilai tes rata rata berapa? dan persiapannya gmn?
BalasHapusSeingat saya dulu persiapannya biasa2 saja bu,tidak belajar secara khusus.kami juga pasrah saja mau ditempatkan di darqo mana dulu tuh. Nilai standar mungkin ada, cuma saya lupa berapanya bu, mungkin bisa ditanyakan ke panitia bu. terima kasih
HapusKak. Ananda terbiasa sholat tahajud dan duha kah?
BalasHapussebenarnya kalau di pondok rutin saja.kalau di rumah,kadang anak perlu diingatkan lagi (kasus anak saya,apalagi ketika awal2 di pondok).namun secara umum, kesadaran ibadah sunnahnya bagus menurut saya
Hapus