Ramadhan #dirumahaja,
membuat semuanya terasa berbeda. Sejak hari pertama puasa tahun ini, aura yang
terasa sudah berbeda. Ramadhan #dirumahaja juga memunculkan kekhusukkan yang
berbeda. Semua kegiatan yang di lakukan di rumah menjadi berarti. Apalagi keluarga
kumpul di rumah. Ini cerita Ramdhan selama
#dirumah aja.
Hari pertama Ramadhan
tahun ini terasa berbeda. Apalagi ada himbauan pemerintah untuk tetap di rumah saja dan melakukan social distancing
serta memakai masker jika terpaksa harus keluar rumah. Wabah Corona yang
menyebar tanpa batasan usia, wilayah dan keadaan, membuat semua harus
berhati-hati. Termasuk di kota kami, Banjamasin.
Apalagi sejak 24 April,
Banjarmasin resmi memberlakukun PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). Artinya, hampir seluruh kegiatan masyarakat
dibatasi. Selain wajib memakai masker bila keluar rumah, di beberapa tempat
juga sudah ada pos penjagaan polisi yang berkolaborasi dengan satpol PP dan
dinas erhubungan. Mereka akan melakukan pengecekan para pengendara motor dan mobil.
Motor misalnya, boleh saja berboncengan asalkan mereka terbukti satu rumah ,
yang dibuktikan dengan KTP yang sama alamatnya. Bila tidak, tentu saja akan
menjadi masalah.
Soal masker tentu sudah
kita ketahui bersama.
Masyarakat diminta memakai masker apalagi bila keluar
rumah. Masker yang digunakan adalah masker kain saja. Karena masker untuk
kesehatan cukup dipakai mereka yang bekerja di bisang kesehatan saja seperti
rumah sakit dan puskesmas saja.
PSBB Banjarmasin juga
mengharuskan toko-toko, pasar dan lainnya untuk buka secara terbatas. Jam malam
sendiri di Banjarmasin ditetapkan jam 21.00 WITA. Bisa dipastikan sekitar jam 9
malam, banjarmasin sudah jadi “kota mati”.
Namun demikian, tentu
saja kita masih mendengar banyaknya pelanggaran-pelanggaran. Salah satu yang
sering saya lihat, ya, orang yang malas memakai masker ketika keluar rumah.
Entah karena tidak memiliki masker, tidak mampu beli masker (yang harganya
terasuk murah) atau memang tidak ada kesadaran untuk benar-benar menjaga diri
dan orang lain agar terhindar dari Corona yang sangat mematikan.
RAMADHAN #DIRUMAHAJA
Ramadhan #dirumahaja
terus terang membawa arti yang berbeda. Apalagi bagi saya, yang dulu Ramadhan
harus diisi dengan bekerja, pergi pagi pulang malam. Buka puasa di rumah juga
sangat jarang. Kalaupun keluar dari kantor sebelum magrib, bisa dipastikan buka
puasa di jalan atau mesjid yang dilalui. Pada lain waktu, ada buka puasa
bersama. Baik atas undangan kantor ataupun undangan kawan-kawan yang selama ini
jarang bertemu. Buka puasa bersama
seakan dijadikan momen ketemuan sekalian reuni. Menarik sih.
Jadi ingat beberapa
tahun lalu, suami buka puasa di mesjid, eh ketika sholat magrib malah
kehilangan laptop. Hehehe. Ternyata bulan puasa, tidak membuat orang
semerta-merta jadi jujur..
Namun Ramadhan
#dirumahaja yang merupakan FBB
Kolaborasi dari Female Blogger Banjarmasin (FBB) kali ini, memang memberi arti
lain. Antara lain soal kebersamaan keluarga yang lebih terasa.
BUKA PUASA BERSAMA
Dari hari pertama,
hanya buka puasa bersama di rumah saja. Bisa dipastikan hari-hari selanjutnya
juga demikian. Buka puasa hanya akan di rumah saja. Apalagi memang tidak ada
lagi undangan buka puasa bersama tahun ini. Mau buka puasa bersama keluarga di
restoran? Kayaknya juga cuma khayalan.
Hampir semua restoran
hanya melayani pembelian di bungkus saja dan tidak makan di tempat. Apalagi
saat PSBB sekarang. Selain itu yang lebih mengkhawatirkan, kita tak tahu pasti
soal kebersihan bila makan di luar. Mulai dari kebersihan makanan sampai
kebersihan tempat makannya. (lantai, meja, pintu dan lainnya)
BACA
JUGA :
SHOLAT BERJAMAAH
Kegiatan lain selama di
rumah saja adalah sholat berjamaah. Kegiatan ini rutin kami lakukan, khususnya
sholat Subuh, Magrib, Isya, Tarawih Witir. Solat lainnya kadang masih
sendiri-sendiri.
ANGGOTA KELUARGA BANYAK MENGAJI
Mungkin berkah corona
juga ya, salah satunya adalah lebih rajin mengaji. Mungkin juga karena waktu
luang lebih banyak. Saya pribadi merasa ini benar-benar suatu keberkahan
tersendiri.
MEMBUAT MAKANAN ALA RUMAHAN
Ini juga aslinya jarang
kami lakukan di waktu-waktu normal. Biasanya mereka semua hanya mengandalkan
masakan saya saja. Apa saja diterima apa adanya. Namun ramadhan #dirumahaja
kali ini memang berbeda. Lagi-lagi karena banyak waktu luang. Kami membuat mulai nugget ayam dan nugget udang buat menu stok sahur. Kemudian nugget pisang buat cemilan. Tambah lagi rutin bikin es buah tiap hari menggunakan buah apa saja yang lagi ada di kulkas.
Bagaimana dengan kalian ? Komen ya kalau ada ide lainnya.
Oh ya, buat FBB Kolaborasi terima kasih telah
memberi kesempatan untuk berbagi. Semoga bisa berkontribusi pada FBB Kolaborasi berikutnya ya..
Semoga badai cepat
berlalu..
Tetap semangat
semuanya..
Pandemi ini makin mengerikan ya mbak. Huhu
BalasHapusDitempatku juga tiap gang diportal, btw kmrin aku abis bikin nuget ayam juga. Langsung ludes laris manis. Di rumah aja memang bisa bikin nambah skill baru. Hhh
wahhh toss kita ka Ella. sama2 bikin nugget hehehe
Hapusasiik kegiatan di rumahnya selama Ramadhan
BalasHapussemakin erat tali kekeluargaan.
iya kak, ramadhan jadi seruu
HapusAsyiknyaaaa, saya nggak banyak yang berubah nih, selain kudu lebih kencengin, manajemen waktunya. Soalnya waktu sangat penting dan makin terbagi.
BalasHapusAda waktu yang sebelumny nggak disiapkan kayak sholat tarawih, tilawah dan mengajari atau mengawasi anak tilawah dan hafalan.
Rasanya kejar-kejaran banget.
Kalau masalah makanan, masih seperti biasa sih, palingan sesekali beli jajanan aja, nggak ada waktu buat bikin sendiri :D
wah bener ini kak Rey, bulan puasa waktu kayak kejar-kejar an bgt ya, aku juga ngerasa banget...
Hapusalhamdulillah kalau aku masih bisa diselipin bikin makanan sendiri hahaha
Wah enaknya bisa rame bikin es buah tiap hari XD
BalasHapusDan iya kita sekarang bisa bareng buka puasa di rumah. Dulu para "cowok" pasti buku puasa bersama di mesjid atau di mushalla. Sekarang semuanya bisa buka puasa bareng di rumah.
Tetap ada hal positif yang bisa ditemukan di tengah pandemi. Meskipun begitu, semoga pandemi ini segera berakhir ya Mbak ^^
iya alhamdulillah ra.byk yang harus disyukuri ya
Hapusmemang kita bisa bersaam di rumah saja tp tetep saja butuh berinteraksi dg dunia luar, semoga cepat berlalu
BalasHapusbetul kak, sudah kangen interaksi sama luar rumah nih
Hapushari pertama masih santuy aja en, hari-hari berikutnya anakku mulai bosan. minta ke rumah kai nenek di banjarbaru sono.
BalasHapuswaduh B.baru sudah PSBB juga kan
HapusSamaan Mbak, momen berbuka puasa dan tarwih di masjid nih yang beda banget rasanya huhu
BalasHapusiya terasa beda banget ya tapi sabar dl ya kita huhu
HapusToos kita mba... Sama banget .. aku juga tahun - tahun sebelumnya ramadhan lebih banyak sibuk dilur rumah.... Alhamdulillah tahun ini dengan adanya pandemi ini ramadhab bisa full ngurusin rumah dan beribadah bareng suami... Yang tadinya tahun - tahun sebelumnya mikir beli makanan .. tahun ini nambah ski jadi bisa masak macam - macam
BalasHapuswah iya, skrg alhamdulillah jadi banyak di rumah. Jarang2 kayak gini..dulu kayak gini didambakan, skrg di ijabah Allah hehe
HapusTahun ini berasa lebih dekaaaat sekali dengan keluarga ya mbak, jadi bisa sering jamaah, ngaji bareng sampai bikin masakan berbuka ala rumahan juga.
BalasHapusAlhamdulillah dibalik semua musibah ada beberapa hikmah positifnya