Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, wabah Corona buat hanya menimbulkan kepanikan soal kesehatan tetap juga ternyata telah mengancam ekonomi banyak keluarga, khususnya kami sekeluarga hmmm...
keuangan stabil wajib hukumnya (doc :suara dot com) |
Tapi ya sudahlah. Bukankah hidup harus terus berjalan, apapun yang terjadi. Yang harus dipikirkan bagaimana mengatur keuangan yang ada ketika masih dalam suasana wabah corona dan kecil kemungkinan uang yang diharapkan akan cair.
PANDUAN MENJAGA KEUANGAN AGAR STABIL
Berikut beberapa panduan ala ennyratnawati.com ya :
#CEK TABUNGAN
Alhamdulillah masih ada sedikit tabungan. Ini sebenrnya tidak bisa dikategorikan dana darurat sih. Karena jumlahnya terlalu sedikit kalau menghitung dana darurat kan biasa 6x gaji atau malah lebih. Ini masih tidak memenuhi standar.Tapi nggak apa-apa. Dari jumlah yang tidak banyak ini bisa diperkirakan apa yang bisa dilakukan, khususnya dalam jangka pendek dan menengah.
#HANYA MEMBELI YANG PENTING
Seperti kata orang bijak, tidak mudah menambah penghasilan. Tapi akan lebih mudah mengerem pengeluaran. Nah, sebisa mungkin atur pengeleluaran. Menurut saya sih yang penting banget adalah buat makan yang lumayan sehat setiap hari, bayar listrik dan air, kuota internet, dan mungkin sejumlah vitamin/rempah-rempah buat bikin minuman sehat.#CEK PENGELUARAN YANG MENINGKAT
Kalau sepanjang pengeluaran saya, sebulan lebih ini yang meningkat banget adalah konsumsi makanan (karena anak-anak dan semuanya di rumah), peningkatan listrik per minggu (karena pakai pulsa), kewajiban kuota buat anak-anak belajar online, tambahan perlengkapan sekolah (biaya
fotokopi, print tugas, alat tulis tambahan) dan juga kebutuhan gas buat masak juga terasa meningkat.
Oh iya, yang meningkat juga adalah biaya kue-kue/makanan tambahan/ cemilan. Anak-anak kayaknya susah banget bila hanya makan nasi plus lauk pauk 3x sehari. Harus ada kue disela-sela nya. Otomatis nambah biaya. Kalau saya mengakali ini dengan biaya uang jajan mereka. Di saat di rumah mereka nggak dapat lagi uang jajan harian, bisa dialokasikan ke sini.
Wahaha ini sudah sangat saya perhatikan wgwgwg pengeluaran diminimalkan banget.
BalasHapusHahahaha sama kita kan. Di minimal kan banget
HapusSaat sekarang ini emang harus hemat-hemat Mbak, kalo nggak penting, nggak usah dibeli.
BalasHapusIya betul kan. Ng gak per lu dulu beli baju dan Senate. Soalnya nggak kemana-mana juga kan haha
HapusNgos-ngosan banget Mba, suer deh dengan pandemik ini.
BalasHapusTapi saya berhenti mengeluh, karena masha Allah betapa banyak keajaiban yang saya rasakan.
Untuk berhemat nih masih PR banget buat saya, rasanya kok pengen hemat, tapi udah dicari di mana, kok belum nemu hihihi.
Borosnya kami itu di makanan, terlebih anak belajar di rumah dan si kakak udah masuk di usia doyan makaaaaannnn melulu.
Ikhtiar saja sih, mencoba jangan hutang, pakai usaha lain, Alhamdulillah rezeki selalu ada :)
sama kak Rey. aku juga merasa boros terutama makanan, ngemil gak hbs2... selain itu listrik krn prabayar pulsa hahaha...klo internet sudah bulanan..
Hapussama, ikhtiar. mencoba gak utang, utang bisa bikin pusing kedepannya kan ya
Terima kasih sharing berharga dan sekaligus tutorialnya. Kayaknya saya nanti juga harus memikirkan untuk menjual beberapa barang.
BalasHapusSatu faktor yang amat penting saat masa pandemi ini adalah dana darurat. dana darurat dapat jadi pelindung yang kita gunakan agar kondisi keuangan tetap aman. Terima kasih atas sharingnya.
BalasHapus