Bus
Tayo begitulah warga Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin-Banjarbaru
memberi nama bus ini. Padahal aslinya nama bus ini adalah Bus Rapid Transit
(BRT) Banjarbakula. Bus yang melayani masyarakat Kalsel sejak Mei 2019 ini
awalnya gratis selama tiga bulan. Kemudian sejak Agustus 2019, bus ini sudah
berbayar dan melayani rute Banjarmasin-Banjarbaru (PP)
Walaupun
sudah berbayar Rp 5000 sekali jalan, penumpang bukan makin sedikit. Bahkan
makin ramai. Di Banjarmasin misalnya, dari halte keberangkatan di 0 Km dan
beberapa halte lain, penumpang sudah menunggu keberangkatan. Bus yang on-time
dan biaya yang terjangkau menjadi perbincangan dimana-mana. Walaupun sebagian
penumpang terpaksa berdiri karena terbatasnya tempat duduk, penumpang terlihat
nyaman. Apalagi AC busnya tetap dingin dan tidak ngebut.
Jadwal
keberangkatan BRT diatur Dinas Perhubungan Kalsel. Dari Banjarmasin maupun
Banjarbaru, jadwal keberangkatan sama. Untuk keberangkatan pagi dimulai dari
pukul 08.00 Wita, 08.30 Wita dan pukul 10.00 Wita. Dan untuk siang hari, antara
lain BRT diberangkatkan pada pukul 11.30 Wita. Kemudian juga ada jadwal sore
bahkan malam. Sayangnya dengan
armada yang masih sangat sedikit, 5 buah, penumpang harus lama menunggu. Dan
kalaupun ada, sangat penuh.
Pengalaman Naik BRT Banjarbakula
Saya
bersama tiga teman mencoba naik BRT Banjarbakula dari
Banjarmasin-Banjarbaru-Banjarmasin pada
hari Minggu. Kebetulan kami harus menghadiri arisan yang diadakan
seorang teman di Banjarbaru.
Kamipun
memulai perjalanan, dari halte depan RSU Ulin Banjarmasin. Saat kami naik
ternyata penumpang sudah banyak. Jadilah kami berempat berdiri, sekitar 1,5
jam.
ramai-ramai mencoba BRT (dok: pribadi) |
Namun sekali lagi dengan kondisi bus yang ber AC plus pengemudi bus yang
mengendarai dengan nyaman, perjalanan jadi menyenangkan
Bus
mampir beberapa kali di halte-halte yang sudah ditentutukan. Yang agak lama,
bus berhenti di terminal bus km 6 Banjarmasin dan terminal Banjarbaru. Di
beberapa halte, penumpang sudah menunggu kemudian naik ke bus dengan tertib.
BRT Banjarbakula (dok pribadi) |
Uniknya
penumpang juga dari usia beragam. Dari anak-anak sekolah, mahasiswa, sampai
kakek nenek banyak yang naik bus ini. Sayangnya, menurut pengamatan saya, walaupun
sudah ada beberapa kursi prioritas untuk ibu hamil, distabilitas dan ibu yang
membawa anak, penumpang belum ada kesadaran untuk memberikan kursi prioritas
untuk mereka yang berhak.
Pengemudi dan kondektur juga belum menegur penumpang yang melanggar aturan di kursi
prioritas tersebut. Sehingga masih ada, penumpang yang membawa anak berdiri,
sedangkan penumpang yang lebih muda dengan nyaman bisa duduk.
Dari
Banjarbaru, ketika pulang, kami juga merasa kurangnya keberadaan bus ini. Kami
yang akan naik dari sebuah halte jam 15.00 wita ternyata busnya sudah penuh.
Akhirnya kami terpaksa menunggu lagi bus berikutnya. Dan bus berikutnya datang
satu jam kemudian, jam 16.00 wita. Itupun kondisinya tetap masih penuh walaupun kami masih bisa masuk dengan posisi berdiri.
Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan
transportasi saat ini
Kehadiran
BRT di Kalimantan Selatan tentu saja sangat disyukuri warga Kalsel. Selama ini
angkutan yang ada di Kalsel hanya taksi antar kota kabupaten,angkot/taxi dalam
kota dan bus antar provinsi.
Kehadiran
BRT yang ontime dengan harga terjangkau tentu saja hal baru. Apalagi langkah yang diambil
Kementerian Perhubungan dengan BRT sebagai bukti nyata kepedulian terhadap
keselamatan, kenyamanan dan keamanan bertransportasi, khususnya di Kalsel.
Seperti
kita ketahui bersama, potret angkutan umum baik angkutan orang maupun barang di
masa lalu, identik dengan kondisi sarana yang kurang layak, polusi udara,
muatan lebih, perilaku tidak tepat dari pengemudi dan berakhir pada kejadian
kecelakaan lalu lintas yang
membahayakan.
Memang,
salah satu ancaman transportasi yang patut diwaspadai adalah kecelakaan lalu
lintas. Tentu saja banyak penyebabnya. Mulai kesalahan manusia yang tidak
memperhatikan keselamatan bertransportasi, rambu lalu lintas yang tidak jelas
hingga penyebab lain diluar kuasa manusia, misalnya cuaca, kabut asap, badai
dan lainnya.
Data Polri, seperti dikutip dari
merdeka (dot) com, menyebutkan, selama
2018, tercatat sebanyak 27.910 korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada
2018. Sementara di tahun 2017, ada 29.810 orang tewas akibat kecelakaan lalu
lintas. Memang terjadi penurunan, tetapi angka ini juga bukan angka yang
sedikit.
Sedangkan angka kecelakaan lalu
lintas sendiri mengalami kenaikan. Di tahun 2018, angka kecelakaan lalu lintas
tercatat sebanyak 103.672 kasus. Sedangkan 2017 yang mencapai 101.022 kasus.
Faktor kelalaian pengendara menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan
lalu lintas dengan 33 persen. Masalah jalan dan cuaca juga mempengaruhi dengan
masing-masing sebesar 29,7 persen. Dari angka tersebut, sepeda motor tercatat
paling besar mengalami kecelakaan lalu lintas, dengan angka 73 persen sepanjang tahun 2018,
Tingginya angka kecelakan lalu
lintas tentu saja, menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ada banyak hal yang
harus dibenahi. Beberapa diantaranya adalah penyiapan infrastruktur yang bagus, penyiapan
rambu hingga sumber daya manusia (SDM)-nya.
Pemerintah
sendiri memang terus melakukan pembenahan di segala sisi untuk meningkakan pelayanan
sektor transportasi khususnya angkutan umum. Apalagi dengan terjadi perubahan
pola pergerakan angkutan orang maupun barang di Indonesia. Di kota besar
misalnya, pemerintah sudah banyak menyediakan transportasi massal yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat perkotaan. Sedangkan di kota yang lebih kecil, pemerintah juga mulai merintis angkutan
seperti BRT yang ada di Kalsel ini, contohnya.
Pemerintah
juga berupaya untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan melalu Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2018, melalui regulasi ini diharapkan
terjadinya perubahan mindset bagi para operator terhadap keselamatan angkutan
umum.
Kita
semua berharap, angkutan umum yang aman dan nyaman ini akan mendukung upaya
bersama untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi. Dan ini tentu
saja akan memberi keuntungan jangka panjang baik bagi operator, SDM angkutan
umum hingga pengguna jasa angkutan umum. #
*Tulisan ini diikutsertakan dalam
BLOGGER WRITING COMPETITION “Transportasi Unggul, Indonesia Maju” KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Yey akhirnya naik tayo juga. Pengalaman seru ya mbak. Semoga armadanya ditambah biar nunggunya nggak lama.
BalasHapusiya mbak Utari. Penasaran banget makanya akhirnya nyoba juga. Tapi ya itu, armadanya masih terbatas rupanya
HapusIya sekarang nama sebutannya bis tayo karena warnanya biru haha. Biasanya kalau lewat suka heboh sama ponakan dan anak bilang ada bis tayo.
BalasHapusSemoga dengan adanya BRT ini menjadi cambukan agar traposrtasi umum kalsel tambah baik dan transportasi Indonesia tambah majuu
Aamiin. Ayo naik bus tayo sama Ibrahim..
HapusBiasanya kalo yang baru-baru gini pasti heboh pengen nyobain. Kayak MRT Jakarta. Sekarang sih udah gak heboh lagi. Tapi sampe sekarang saya tetep belum pernah nyobain MRT. Padahal ke stasiun terdekat cuman selemparan batu. Entah kenapa malas aja gitu, wkwkwkwk
BalasHapusHahahha ayo nyobain MRT donk. Jarak tempuh jadi terasa dekat bgt loh. Aku dah nyoba juga hehe.. Iya bener kalo baru suka heboh. Semoga dlm wkt lama ini
HapusUmum 5000, pelajar 2000, pakai baju SMP ah...becanda. Wah ini di Kalimantan ya Mantap sekali
BalasHapusHahah bener, pelajar 2000 saja. Tapi kayaknya jarang pelajar yang naik angkutan ini jam sekolah deh. Betul2, ini di Kalsel
HapusKalimantan Selatan berarti Banjarmasin. Salah satu provinsi yang aling berkembang di Indonesia
Hapusalhamdulillah, lumayan berkembang.walau tidak sepesat pulau Jawa juga :)
HapusThnks infonya mb... Semoga menang lomba blognya
BalasHapuswaaa, makasih supportnya :)
HapusPengen nyobain ini juga deh, semoga nanti kesampaian deh mau cobain ini.
BalasHapusAyoo coba. Seru dan murah meriah
Hapuspas di jakarta aku kenyang dah naik bis ni. masih agak2 gimana gitu. kdd pelecehan kalo En? peristiwa traumatis naik transportasi umum ni ya..yang begitulah.
BalasHapus@mia : ini bis tayo yang di bjm hahahaha.lain bus di Jakarta hihi
Hapuspenasaran banget sama bis tayo ini. pengen nyoba tapi bingung gimana sama anak-anak. heu
BalasHapusmb antung anak-anak diajak aja.seruuu..
Hapuskok bisa jadi bus Tayo mba? apa mirip di hei Tayo? :)
BalasHapusbtw tentunya ini semakin mendukung aktivitas masyarkat yah. Smg terus berkembang ke depannya
aamiin semoga semakin berkembang.iya @bang Day, mirip cerita anak-anak bus tayo hahaha
Hapus