mantan teman sekantor yang tetap kompak (dok:pribadi) |
Kamu akhirnya bisa resign
dari tempat kerjamu sebelumnya yang barangkali menyebalkan. Atau bisa jadi
karena kamu sudah mendapatkan tempat kerja baru yang lebih baik. Tapi
sebenarnya, ada nggak sih etika ketika kita sudah resign dari sebuah kantor?
Assalamulaikum,
Semoga semuanya selalu
sehat meskipun cuaca agak tidak bersahabat ya. Eniwei, kali ini aku mau
sharing soal penting. Menurut aku sih penting banget. Apa tu? Penasaran ya. Sesuai
judul diatas, aku mau sharing bagaimana sebenarnya etika ketika kamu sudah
berhenti dari sebuah kantor atau lingkungan kerja kamu yang lama.
Baiklah, aku akan memulai
dengan beberapa ilustrasi.
Beberapa tahun lalu, kami
mempunyai seorang teman kantor yang sebenarnya cukup asik. Dia bisa dikatakan
bisa bekerja sama dalam tim dengan baik, enak diajak jalan-jalan setelah jam kerja cuman satu hal, dia nggak
cocok sama atasan. Hehehe. Masalah biasa sebenarnya. Setiap orang
mempunyai kecocokan yang berbeda-beda bukan?
BACA JUGA : LIMA HAL YANG BIKIN KAMU RESIGN SECEPATNYA
Singkat kata, teman ini
akhirnya resing karena hari itu berdebat dengan atasannya di grup WA kantor.
Sekali lagi resign adalah
hal biasa. Apalagi teman ini di kemudian hari mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik dia diterima sebagai ASN di sebuah Kementerian. Alhamdulillah. Siapapun
yang mendengar, senang rasanya. Dia telah menemukan jalan yang lebih baik.
Sayangnya, setahun sampai
dua tahun berlalu ada saja “ulahnya”. Yang paling sering adalah memasang status
di medsos dan menuliskan panjang lebar kekesalannya bukan hanya terhadap mantan
atasanya. Tapi juga “menghina” teman yang masih bertahan seperti tidak bisa
mengambil keputusan terbaik dalam hidup.
Well, padahal hidup orang
berbeda-beda. Dan setiap orang pasti memiliki alasan resign atau masih
bertahan.
Lain lagi cerita teman yang
lain. Teman satu ini juga telah bekerja di kantor sekitar 3 tahun. Namun
sayang, dia akhirnya harus resign karena bertengkar dengan seorang rekan dalam
satu team nya. Sayangnya sekali lagi medsos di salah gunakan.Mulai dari “
mencemarkan” nama baik perusahaan dengan mengatakan tidak membayar hak karyawan
sampai menyebarkan ujaran kebencian lainnya. Bahkan kasus terakhir,
menyebut-nyebut gaji di perusahaan lama tidak layak, apalagi dibandingkan
dengan perusahaan suaminya yang memang BUMN besar.
Banyak lagi kejadian-kejaian
lain yang seringkali kita jumpai di lingkungan kita.
Memang barangkali, ada
beberapa hal yang memang mengandung kebenaran. Tapi, sekali lagi, setiap orang
memiliki jalan sendiri-sendiri. Dan sangat tidak layak, “rahasia” kantor lama
diumbar kemana-mana. Termasuk ke medsos bukan?
BACA JUGA : INI DIA PEKERJAAN YANG BISA DILAKUKAN DARI RUMAH
Sebenarnya ada beberapa
etika yang harus dipahami ketika seseorang
sudah resign atau berhenti dari kantornya yang lama
1. BERIKAN
KESAN YANG BAIK
Sebelum benar-benar meninggalkan
kator lama, ucapkan salam perpisahan yang baik. Dan kalau memungkinkan berkesan.
Biarkan teman lama kamu akan mengenangmu dan merindukan hehe.
2. JANGAN MEMBAWA KABUR KLIEN
Ini banyak sekali terjadi.
Kamu dan team resign. Eh klienpun ikut berpindah ke perusahaan barumu. Usahakan
hal ini tidak terjadi. Serahkan semua data klien dan barang perusahaan yang ada
padamu. Kalau kemudian hari klien yang mencarimu, itu persoalan lain lagi.
3. TIDAK PERLU CURHAT UJARAN KEBENCIAN
Mungkin
alasan kamu keluar dari pekerjaan adalah ketidakcocokan dengan atasan. Namun
jangan sekali-kali menulis isi hati yang berisi kebenacian terhadap atasan. Apalagi
di media sosial dengan bnayak pertemanan dengan teman kantor lamamu. Ujaran kebenacian
itu juga akan menandakan kamu tidak bisa move on dari kanror lama. Yang paling “merugikan”
adalah kamu bisa menyesalinya seumur hidupmu. Karena itu, simpan saja isi hatimu
dan pilihlah kata-kata yang baik.
4. “JEMBATAN”
BANYAK TEMAN KITA
Jangan lupa, di kantor
lama, masih banyak banyak teman kamu yang bekerja disana. Istilahnya kantor
lama itu masih menjadi “jembatan” bagi bnayak temanmu untuk mencari penghidupan
bagi mereka dan keluarga. Tidak perlu dihina-hina, seburuk apapun yang kamu
rasakan.
5. TIDAK PERLU MEMBANGGAKAN PEKERJAAN
BARU
Pekerjaan
, jabatan, harta dan lainnya hanya titipan, guys. Sadarilah hal tersebut. Tidak
perlu membanggakan tempat kerja baru kamu meskipun kamu sangat bersyukur dan
bangga luar biasa. Bahkan ketika tempat kerjamu tersebut adalah pekerjaan terbaik
sedunia.
Berlakulah
biasa saja dan jangan menyombongkan diri. Apa untungnya? Apalagi, kita semua
tahu, setiap tempat mempunyai plus dan minus. Akan ada suka dan duka. Lebih
baik bila kamu mampu menawarkan bantuan kepada kantor lama bila membutuhkan,
kapanpun kamu bisa membantu.
Demikianlah lima tips yang
maha penting ketika kamu resign.
Jangan sampai, karena salah ucapan dan
tindakan, kamu di cap teman-temanmu sebagai pribadi yang tidak baik. Yang lebih
parah lagi, namamu di blacklist perusahaan lain.
Oke, tetap semangat dan semoga
apa yang kita lakukan membwa keberkahan. Aamiin
Trims mba. Meski saya pindah bukan karena resign namun ini sangat berarti untuk menjaga hubungan dgn teman2 di kantor lama
BalasHapusiya bang day.idealnya jaga hubungan yaaa hehe
HapusSangat tidak etis sampai membawa kabur klien kantor sebelumnya
BalasHapushuhuhu betul kak Intan.tapi ada yang kayak gitu :(
HapusSeumur karir, saya pernah satu kali resign dari kantor. Memang bagusnya tetap menjaga hubungan dengan teman-teman di kantor lama.
BalasHapusTerima kasih untuk artikelnya, Kak. Salam hangat.
iya mas @adhi. baiknya gitu. Jangan bikin masalah aja udah bagus.
Hapusterima kasih sudah berkunjung :)
Wah, ada orang yang seperti itu ya?
BalasHapusKalau saya malah mau nangis ketika mau resign dari kantor yang lama, hohoho. Rasanya sedih banget harus berpisah dengan teman-teman. *jadi curcol*. XD
hehehhe, sama aku juga suka sedih pisah huhu
HapusWah iya ya ada benernya juga meskipun udah resign ya ada baiknya tetap menjaga hubungan baik. Seburuk apapun yang didapat dari mantan atasan ya tetap disimpan sajalah dan jadikan pelajaran saja.
BalasHapusbener bgt. bgsnya jaga hubungan baik, siapa tau ada rejeki lain disana hehe
HapusIni harusnya kalo resign pasti ad sedih sih karena pisah sma tmen2 yg ud ccok dan bkin nyaman .. Tp msh ad y org yg gitu malah menjelek2an, ga malu apa ya dia sndiri dluny kerja disitu hehe
BalasHapusbegitulah.ada yang nggak tau malu, malah malu2in hehe
HapusTips ya keren mbaa😍 ilmu ini pasti kepake bgt dong ya... Karena bahasan resign ini sangatlah sensitif hhe
BalasHapusGimana ya rasanya resign 😂😂 v pernah nyobain sih Eny ahahaha.
BalasHapusTips nya keren bgt mba
ayooo eny..jangan nyoba2 resign yaa hihi
Hapusaku sudah lupa En masa-masa pasca resign. Tapi yang jelas menikmati banget hehehe. Aku ceritakan aja apa adanya kenapa resign kl ditanya, intinya yang namanya kerja ya capek dan fisikku nggak kuat. Hehehe
BalasHapusnah.mia sdh kada ingat jar heheheh.kelawasan dah resign ikam mi
HapusParah sih kalau ada teman yang begitu. Dia bisa resign saja seharusnya bersyukur, jangan sampai mencela yang masih bertahan di sana. Mungkin kesempatan yg dimiliki mereka yg bertahan tdak sebanyak dirinya.
BalasHapusiya mbak parah deh ah.semoga kita nggak kayak gitu, jd pelajaran
HapusSeumur2 cuma pernah 1x resign karena cuma pernah kerja 1x dan gak lanjut ke tempat lain. Hihihi dan bener banget, etika nya adalah tidak menebar ujaran kebencian..bagaimana pun kita pernah menggantungkan nafkah hidup dari hasil tempat kerja tsb ya
BalasHapusbetulll..jelek bgt menebar ujaran kebencian..
HapusWah kalo sampe bikin status d medsos itu gak dewasa banget sih menurutku. Misalkan ada masalah harus d bicarakan baik baik biar resignnya juga enak.
BalasHapusSalam,
www.rizkyashya.com
betul ashya.itu menunjukkan ketidakdewasaan :) tengkyuuu dah mampir
Hapus