manajemen keuangan yang tepat sumber kebahagiaan (dok :pribadi) |
Mengatur
keuangan keluarga ternyata salah satu kunci kebahagian. Nggak percaya? Awalnya saya juga. Tapi ternyata keuangan keluarga
yang berantakan bisa menghancurkan keutuhan rumah tangga loh.
Assalamualaikum,
Bersua
lagi kita. Sudah Mei saja, tak terasa dan sudah menjelang puasa. Alhamdulillah.
Kali
ini saya saya terlibat dalam “proyek “ FBB Kolaborasi yang memang tiap bulan
sebenarnya mengadakan proyek penulisan dengan tema yang sama. Kali ini FBB Kolaborasi menghadirkan tema
tentang hari keluarga nasional yang akan jatuh pada 29 Juni mendatang dan hari keluarga internasional yang diperingati setiap 15 Mei.
Berbicara
tentang keluarga, saya yakin banget, keluarga
adalah harta paling berharga bagi kita semua. Kebayang kan, kalau semua orang
membencimu, atau tidak memperdulikanmu lagi. Kepada siapa kamu akan kembali?
Pastilah keluarga yang menjadi jawabnya.
Tidak
salah kemudian pemerintah sampai “repot-repot” menjadikan hari keluarga dan
banyak mengingatkan tentang pentingnya memprioritaskan keluarga dibandingkan
apapun. Kenapa? Karena begitu berharganya keluarga tadi. Satu hal lagi,
pembangunan masa depan bangsa ini tentu saja harus berawal dari keluarga.
Salah
satu yang ingin saya soroti pada FBB
Kolaborasi kali ini adalah soal mengatur keuangan keluarga. Bagaimana
ternyata pengaturan keuangan yang tepat akan berpengaruh besar pada kebahagian
dan kesejahteraan keluarga kita masing-masing.
Sekedar
sharring, beberapa hari yang lalu
saya mendapatkan dua pesan SMS dari nomer yang tidak saja kenal. Isi sms
pertama adalah meminta saya menyampaikan kepada seorang teman bahwa teman saya
tersebut punya utang yang harus dilunasi.
Sedangkan sms kedua agak sedikit menuduh.
Karena isinya, menuduh saya yang memakai utang teman saya tersebut.
Astagfirullah.
Terus
terang saya kaget luar biasa . Dan sempat kepikiran teman saya tersebut
“menjual” nomer HP saya sebagai jaminan untuk dia berhutang. Tapi kemudian saya
tidak buru-buru mengambil kesimpulan tetapi mencari tahu terlebh dahulu dari
sumber lain.
Dan hasilnya? Yang sms ke HP saya tersebut adalah rentenir online.
Rupanya teman saya ini sudah terjerat pinjaman online, kemudian gagal bayar dan
akhirnya si rentenir yang bisa mengakses semluruh nomer kontak di HP nya, sudah
menyebarkan SMS ke semua orang bahwa teman saya punya hutang yang belum
dibayar. Malu banget kan?
SMS
tersebut akhirnya saya screen shot dan saya WA ke temen saya tersebut. Dia
sedikit kaget (plus malu) dan meminta maaf. Diapun akhirnya bercerita
kesalahannya mengatur keuangan keluarga sampai harus berhutang pada pinjaman
online.
Sampai
akhirnya bunga ber bunga dan tidak sanggup lagi membayar hutangnya. Sedih
mendengarnya tapi tidak bisa menolong banyak, selain menasehati buat hidup
sederhana saja dan tidak tergoda pinjaman-pinjaman demikian.
Yes, mengatur
keuangan keluarga memang hal penting. Apalagi bila kamu sudah menikah dan
berkeluarga. Beda banget ketika masih single dan masih agak bebas mengatur
keuangan.
Mengatur keuangan
keluarga sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan banyak orang. Cukup
sederhana. Sesederhana etika kita mencintai keluarga. Tanpa pamrih.
Namun demikian ilmu
tetap diperlukan. Minimal kita mengerti untuk mengatur pos keuangan. Agar tidak
terjadi besar pasak daripada tiang yang ujung-ujungnya merepotkan kondisi di
rumah tangga.bahkan bisa mengancam keutuhan rumah tangga.
Apakah keuangan perlu
diatur ketika gaji sudah bagus dan jauh diatas UMR? Jawabnya tidak. Keuangan
keluarga harus diatur meskipun suami atau keluarga hanya berpenghasilan upah
minimum regional (UMR) atau bahkan dibawah UMR.
Secara sederhana, ada
enam cara yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan keluarga.
Kenali
keuangan keluarga
Tentu kamu yang
paling mengetahui kondisi keuangan di keluargamu. Jangan sampai kamu tak
tahu isi tabungan, biaya pengeluaran bulanan, jumlah seluruh tagihan dan
kredit, biaya sekolah dan lainnya. Nah, inilah kemudian yang bisa kamu
”utak-atik” tergantung kondisi keuangan keluargamu.
Mari
me-manajem keuangan keluarga
Tentu rencana keuangan harus serealistis mungkin. Kamu harus mengatur
agar pendapatan agar bisa menempati posnya dengan jelas. Kemudian tidak ada
pengeluaran yang kemudian melebihi pendapatanmu.Dan satu lagi, harus patuh pada
anggaran yang sudah kamu susun bersama pasangan.
Pilih priorotas
Apa yang menjadi prioritas keluargamu. Apakah pendidikan anak-anak atau
mungkin kamu memiliki keinginan lain dalam keluarga yang harus diwujudkan. Ada
baiknya kelompokan prioritas jangka pendek, menengah dan panjang.
Hindari hutang
Ini harus kamu pikirkan
matang-matang. Tentu saja godaan untuk hidup konsumtif semakin besar (apalagi
ketika kalian hidup di kota besar hehe). .Apalagi semakin mudah untuk berhutang,
bukan berarti dengan mudah membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan
kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki
hutang konsumtif.
Gemar
menabung
Ubah kebiasaan dan pola
pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang
telah kamu rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita keuangan keluarga.
Sebaiknya, kamu memiliki
rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
BACA :
Berinvestasilah
Selain tabungan, keluarga juga perlu disiapkan keuangan di masa depan
dengan berinvestasi. Kini bentuknya macam-macam mulai
emas, reksadana atau instrumen lain. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu
khawatir, kamu bisa belajar melalui banyak media.
BACA : TIPS investasi bagi pemula
Sudah siap mewujudkan
keluarga sejahtera dengan mengatur keuangan yang baik? Semoga kita semua mampu
mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Aamiin.
Menghindari hutang itu penting. Kecuali kasus khusus seperti bayar rumah sakit, sebaiknya tidak perlu pakai kredit. Menurut saya lho, ya.
BalasHapusIya mbak dyah. Hidup memang lebih nyaman tanpa utang kok hehe
Hapuswahh saya ga habis pikir mereka yang utang online itu gimana keadaannya... rasanya pinjam online aja udah salah langkah, ini kalau sampai ga bayar apa ga jadi malu sendiri...
BalasHapusmemang harus diatur keuangan ini ya mbak, baik yang udah berkeluarga maupun belum, harus pandai2 atur uang
Iya mas sabda. Saya jugaa shock. Apa lagi utang nya gak pada Satu pinjaman online saja. Kebayang ribetnya
HapusSetuju Mba. Sekarang aku mau fokus menambah tabungan buat beli pasive income sama no utang2 club dulu, mumpung anak masih satu harus bisa manajemen duit. Nice post Mba, sgt bermanfaat.
BalasHapustoss kita @leha
HapusSetuju bgt ini. Bnyk di dunia nyata keluarga yg broken home kebanyakan krna masalah keuangan ini.
BalasHapusBahaya ya kalo kita sendiri gak bisa mengatur keuangan keluarga. Walaupun nisa masih single hihi. Nisa harus belajar dan tips nya menarik nih mbak buat aku kedepanya. Ngomong² sama yang terjerat hutang jangan smpai dehnya, apalgi namanya kartu kredit yang bisa diakses dimana saja heu
BalasHapus