Kantor bisa menjadi rumah kedua yang
menyenangkan bila kita nyaman bekerja dan sejalan dengan rekan kerja. Namun
kadang-kadang ada saja yang tak sejalan.
Kantor
atau lingkungan pekerjaan seringkali menjadi tempat dimana kita bertemu dengan
banyak karakter. Tentunya kita juga tidak bisa menduga karakter orang dan tentu
juga (tidak berhak) untuk mengubahnya.
Itulah
kenapa dibutuhkan adaptasi tingkat tinggi untuk menghadapi semuanya. Bukan hanya
soal bos yang terkadang menyebalkan tapi juga rekan kerja ang kadang-kadang
tidak sejalan, dan ujung-ujungnya mengganggu kinerja kita.
Salah
satu yang sering ditemui adalah rekan kerja yang emosian. Wah, tidak bisa
kesenggol dikit, langsung deh amarahnya tidak tertahan.Menghadapi hal seperti ini
tentu saja sedikit memusingkan. Apalagi bila kamu berapa dalam satu tim atau
satu proyek yang memang mengharuskan bekerja sama.
Namun
jangan khawatir atau terlalu berlebihan menghadapi masalah seperti ini. Ada beberapa
cara yang bisa kamu coba lakukan. siapa tahu cara ini manjur dan membuat hatimu
kembali tenang hehehe..
1. Ingat bila setiap orang berbeda
Ini
hal yang perlu kita ingat dimanapun kita berada. Bukan hanya di lingkungan
pekerjaan tetapi juga di lingkungan kita tinggal. Kita tidak bisa menyamakan
perilaku satu orang dengan yang lainnya. kemudian kita juga tidak akan mampu
mengubah oran lain seperti apa yang ada di pikiran kita. Walaupun menurut kita
itu terbaik.
Belum
lagi bila orang tersebut memiliki masalah yang kita tidak tahu persis seberapa beratnya.
Jadi cobalah untuk sedikit bersabar. Kemudian berusaha menerima orang lain apa
adanya.
2.Siapkan pendapat dan argumen yang
logis
Bila
kamu satu tim dengan orang yang tidak menyenangkan ini, segera siapkan data
selengkap mungkin. Kemudian siapkan pula argumen yang jelas dan tepat. Sehingga
kamu tidak perlu bersitegang dengannya.
Jangan
ragu-ragu pula untuk berdiskusi dengannya. Siapa tahu, dia semakin terbuka dan
kita bisa mengetahui secara jelas mengapa dia berprilaku demikian.
3.Jangan membalas tindakannya
Meskipun
kamu tidak sejalan dengan rekan kerja tersebut, bukan berarti kamu membalas
keburukanny dengan keburukan juga. Sedapat mungkin balas keburukan dengan
kebaikan. Misalnya dengan tidak ikut menggosip soal teman yang tidak
menyenangkan ini.
4.Jangan segan memberi bantuan
Seburuk
apapun perilakunya tawarkan bantuan. Teutama soal pekerjaan. Apalagi bila
berada dalam satu tim. Bantuan yang diberikan dengan ikhlas dan tuus, semoga
bisa mengubah perilaku tidak menyenangkannya.
5.Minta bantuan pihak lain
Sebaik
apapun kamu sudah berusaha dan sekeras
apapun usaha yang telah kamu lakukan, kadang-kadang masih belum cukup untuk
menghentikan bullying dari karyawan menyebalkan tersebut. Mintalah
bantuan pihak ketiga , misalnya atasan atau pihak lain yang berpengaruh.
Namun jika
semua usaha itu sia-sia, mungkin kamu perlu memikirkan cara lain. Apalagi kalau
kamu tersiksa berada dalam lingkungan yang tidak nyaman.
Demikianlah
sharring saya jika menghadapi rekan kerja yang tidak menyenangkan atau tidak
sejalan.
Selamat
bekerja. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua. Aamin.
RELATED POST
Kalau saya senjatanya "earphone" dan sedikit berbicara untuk menghadapi rekan kerja tak sejalan wahaahaha
BalasHapushahahahaha bener juga ya mas @andie.gak usah didengerin wkwkw
HapusJadi karena earphone cuma 1, kadang dibawa ke rumah.. Ujung-ujungnya lupa bawa ke kantor besoknya..
HapusNah tu uring-uringan dah denger ghibah sana sini hahaha
hahahahaha ngakak nih baca komen mas @Andie..tapi bener sih malas bgt denger macam2 gak berguna hahaha
Hapuskalau saya sih biasanya saya diemin aja, biar ga berantem
BalasHapusmales berdebat biasanya kalau ga sejalan ga mau ngalah hahahha
tapi permasalahan kerja itu pasti seputar beginian terus ya
iya bener bgt.didiemin lebih baik terkadang hehe
HapusSatu lagi yang sangat penting: sabar... sabar, sesabar-sabarnya.
BalasHapushahahaha sabar emang kuncinya
HapusIni artikel yg sangat penting dengan tips praktis untuk semua orang yg punya fake friends atau toxic friends. Terima kasih sudah menulis.
BalasHapusNo 3 dan 5 sedang saya lakukan. Tapi emang lebih baik jaga jarak aja sih, apalagi kalau toxic. Thanks sudah berbagi.
BalasHapusiya enaknya jaga jarak aja kak. hubungannya hanya sebatas pekerjaan saja lebih baik.terima kasih sudah berkunjung kak
Hapus