waktu bersama keluarga lebih banyak (dok: pribadi) |
Apa yang harus kamu lakukan ketika
kantormu memutuskan mengofficeless kan karyawannya?
Beberapa
hari lalu seorang teman bercerita tentang kantornya yang akan melakukan ujicoba
officeless per Januari ini. Beberapa
divisi dalam perusahaan rencananya hanya akan masuk kerja pada senin dan kamis
setiap minggunya. Sedangkan hari lainnya diwajibkan bekerja dari rumah atau di
luar kantor saja.
Belum
jelas apa yang mendasari kebijakan ini. Tetapi kemungkinan besar karena
kantornya ingin melakukan efisiensi dalam beberapa hal. Kemudian juga melihat
kemacetan Jakarta yang sudah sedemikian parah sehingga lebih efektif bila
pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah, ya dikerjakan di rumah saja (daripada
membuang waktu terlalu lama di jalanan, bukan?).
Bagaimana
dengan gaji karyawannya? Menurut teman saya, gaji tetap akan dibayarkan seperti
biasa, terutama gaji pokok dan uang makan harian.
Sedangkan uang transport akan
dipangkas karena sudah bekerja dari rumah ini. Mungkin kantor akan memberikan
biaya internet juga.
Jadi
penasaran, gimana “hasil” officeless di kantor temen saya ini.
Pengalaman
saya ber-officeless
Saya
sendiri mengalami pengalaman panjang melakukan pekerjaan kantor di rumah. Orang
lain melihatnya jobless tapi sebenarnya officeless.
Setelah
resmi resign dari kantor lama, saya
kemudian melakukan komitmen dengan sebuah kantor yang membolehkan kerja di
rumah. Pernah sih, dalam seminggu 3x ke kantor, kemudian hanya 1x seminggu
sampai pada akhirnya hanya ke kantor bila ada meeting kantor dan hanya komunikasi lewat email dan mengirim
pekerjaan saja.
Gimana
dengan salary? Jujur, saya mendapatkan gaji bulanan (lumayan menurut saya—belum
tentu bagi orang lain nilainya lumayan), uang per projek plus THR.
Alhamdulillah.
Dimana
saya biasa bekerja? Jawabnya : dimana-mana. Kadangkala di rumah (kebetulan di
rumah ada lantai atas yang bisa digunakan buat bekerja). Atau kalau kepepet ya
malam hari, kalau anak-anak sudah tidur.
Hmmm...karena
saya dan suami mempunyai keluarga besar yang (alhamdulillah) seringkali berkunjung,
berlibur dan bermalam di rumah kami, maka kalau sudah seperti ini, saya
memutuskan bekerja di luar rumah saja. Lebih tenang dan bisa berkonsentrasi.
Tahukah
kalian tempat yang saya pilih? Paling sering di MC* 24 jam yang kebetulan dekat
dengan rumah. Tinggal memesan makanan dan minuman secukupnya, dekat-dekat
dengan colokan laptop, membawa modem/tetring,
biasanya saya sudah bisa mulai bekerja.
Waktu
yang saya pilih memang agak pagi (persis seperti jam kerja orang kantoran). Ini
sebenarnya strategi. Biar tempat duduk yang biasa saya “incer” tidak ditempati
pengunjung lain. Hahaha. Biasanya mendekati siang saya sudah bisa pulang ke
rumah.
Hasilnya,
alhamdullilah. Hingga hari ini pekerjaan “online “ selama bertahun-tahun ini
lancar walau kadang ada beberapa kendala. Mulai masalah jaringan yang
bermasalah sampai urusan komunikasi yang tidak tersampaikan. Tapi tetap,
alhamdullilah.
Selain
pekerjaan tetap, kadang kala saya juga menerima pekerjaan dari perusahaan lain.
Sepanjang bisa, pekerjaan tersebut pasti saya terima. Syaratnya ya tetap, bisa
dikerjakan di rumah atau manapun.
Bagaimana jika kantormu memutuskan
untuk officeless?
Officeless bisa diartikan meniadakan kantor.
Banyak juga orang yang menyebutnya teleworking. Golongan ini aslinya tetap mempunyai
kantor, diakui sebagai karyawan, namun bisa bekerja dari mana saja.
Dalam
konteks kantor saya, hanya ada beberapa karyawan yang officeless, seperti saya. Tidak banyak. Itupun dengan negosiasi
yang lumayan alot.
Nah
bagaimana kalau kantormu memutuskan officeless? Menurut saya ada
beberapa keuntungan yang akan kamu
dapatkan:
Bisa mengatur waktu sendiri
Iya
dong. Apalagi targetnya jelas. Kamu bisa atur waktu dimana kamu nyaman dalam
bekerja. yee kan?
Dekat dengan keluarga
Mungkin
lebih punya waktu bersama anak-anak bagi yang sudah menikah. Paling tidak akan
bertemu ketika mereka berangkat dan pulang sekolah dan melihat perkembangan
mereka lebih banyak lagi. Hal yangs selama ini mungkin banyak kamu lewatkan.
Tetap punya penghasilan bulanan
Bersyukurlah
dengan kebijakan perusahaan ini. Apalagi gaji bulanan kamu tidak berkurang
bukan?
Anti stres dan anti macet
Ini
yang paling penting. Kemacetan yang terlalu lama seringkali menyebabkan kita
stres, pusing dan nggak mood lagi
bekerja. Bekerja di luar kantor dijamin anti macet hihihi. Dijamin kinerjamu
membaik.
Tantangan dan Tips ber- officeless
Selain
hal-hal menyenangkan tadi, banyak tantangan officeless. Ini beberapa diantaranya :
Mendisiplinkan diri sendiri
Yes banget. Kitalah yang punya otoritas terhadap
diri kita sendiri. Termasuk soal disiplin. Tantangan officeless adalah tidak
ada pengawas, tidak ada bos. Yang ada hanya target pekerjaan dan deadline. Nah,
kitalah yang harus memaksa diri kita untuk tetap disiplin dalam bekerja.
Gangguan anak dan keluarga
Ini
yang saya rasakan juga. Yang harus kita lakukan adalah meminimalisir berbagai
gangguan itu. Caranya mulai dari mensosialisasikan bahwa kita bekerja di rumah
kepada keluarga, menetapkan jam kerja di rumah sampai sebisa mungkin ada ruang
khusus untuk bekerja.
Bila
tetap merasa diganggu, bisa dengan cara mengerjakan di tempat lain yang lebih
nyaman dan memungkinkan.
Meminimalisir kesalahan komunikasi
Ini
bisa diatasi dengan menerima sejelas-jelasnya job desk apa saja, mengingat
baik-baik deadline pekerjaan sampai tetap menjalin berkomunikasi yang baik
dengan tim atau atasan.
Kehilangan teman ngobrol dan berbagi
Ini
pengalaman pribadi. Awal resign dan bekerja dari rumah ternyata ada yang terasa
hilang. Ternyata yang dirasakan tersebut adalah kehilangan karena biasanya ada
teman ngobrol, sharring, makan siang besama dll di kantor kan. Persiapkan diri
untuk hal ini.
Demikianlah
plus minus kerja officeless. Semoga selalu sehat dan pekerjaan kita barokah. Aamiin.
gabisa membayangkan kalau jadi officeless, kadang ada tugas yang dibawa pulang aja suka mager wkwkwkwk
BalasHapusenaknya bisa atur waktu buat keluarga dan me time diri sendiri. Ga ngabisin waktu di jalan hohoo
iya mbak.mager emang tantangan terberatnya hehehe..
HapusKak, bileh bertanya tidak. Saya blogger baru. Dan baru berhenti juga dari pekerjaan. Apa apa saja ya kak penghasilan dari blogger dan bagaimana kiat kiatnya agar dapat pemasukan tiap bulan dari blogger. Mohon dengan sangat kak pencerahan dan ilmunya...
BalasHapushaloo kak.kalau menurut aku,semuanya butuh waktu kak..tidak bisa instan.menulis aja dl dan ikuti komunitas juga kak. pengalamanku di link ini kak :https://www.ennyratnawati.com/2020/10/pengalaman-dua-tahun-ngeblog.html
Hapus