Mengapa harus berinvestasi? Mungkin pertanyaan ini
terasa sudah sangat biasa. Namun, lagi-lagi banyak diantara kita masih malas
berinvestasi. Padahal kita semua tentu mempunyai banyak tujuan hidup dalam
jangka panjang. Kenapa tidak menabung saja? Alasan berinvestasi bagi setiap orang berbeda-beda.
Sebenarnya memang tidak
ada yang mewajibkan kamu buat berinvestasi. Apalagi bila kamu mempunyai
kemampuan me-manage keuangan dengan
baik. Sehingga tujuan keuangan jangka panjang bisa dicapai.
Apa
saja contoh tujuan jangka panjang?
# Membeli rumah pertama
dan kedua
# Biaya sekolah anak
jangka panjang
# Naik Haji
# Umroh sekeluarga
# Liburan keluar negeri
# Tenang ketika masa
pensiun dan banyak lagi.
Hmm..itu juga sebenarnya
tujuan jangka panjang saya dan keluarga. Sekali lagi, kalau kamu merasa mampu
mengatur keuangan, tentu saja tidak masalah. Tetapi sayangnya banyak diantara
kita yang masih perlu berinvestasi agar mampu mencapai tujuan keuangan.
Jadi, Mengapa Harus Berinvestasi?
Baiklah, paling tidak ada tiga alasan mengapa investasi itu sangat perlu.
Satu,
masih ingat ingat harga bakso ketika kamu masih kecil? Rp 500 perak atau Rp
1000 saja? Ya, benar. Dan berapa saat ini? Paling murah mungkin kamu harus
membayar Rp10.000-Rp15.000. Bahkan bila tempatnya sudah terkenal, harganya bisa
dipastikan lebih mahal.
Kenapa bisa berubah segitu
drastisnya? Hmmm..itulah yang dinamakan penurunan nilai alias inflasi . Demikian
juga uang Anda bila tidak diinvestasikan di masa depan. Inflasi terus
terjadi sehingga nilai uang akan mengalami penurunan. Inflasi
menjadi alasan utama mengapa harus berinvestasi. Jangan sampai uang kita
nilainya berkurang (nilai berbeda dengan jumlah).
Dua,
berinvestasi
artinya ada uang yang akan bekerja untuk kita. Tidak percaya? Ikutlah salah
satu instrumen investasi, terutama dalam jangka panjang. Anda yang menaruh uang
Rp 1.000.000, dalam sepuluh tahun mendatang uang kamu akan lebih dari jumlah
tersebut. Itu artinya uang telah bekerja untuk kamu.
Tiga, investasi akan mendekatkan kamu kepada tujuan
keuanganmu dan keluarga . Apa saja? Seperti yang dijelaskan diatas, ada banyak
tujuan jangka panjang yang barangkali ingin kamu raih. Nah, salah satu caranya
adalah investasi tadi.
Selalu berisiko (sumber : saibumi.com) |
Apa saja instrumen investasi?
# EMAS
Investasi emas? Mungkin
terkesan jadul. Namun tahukah kamu, jenis investasi ini bisa dikatakan abadi.
Apalagi seperti yang sudah banyak kita ketahui, tidak ada rumusnya nilai emas
turun. Minimal nilainya tetap.
Tapi jangan salah, emas
yang bisa dikatakan investasi bukanlah emas perhiasan. Tetapi sebenarnya emas
yang bentuknya batangan. Walau sebenarnya, emas perhiasan pun bagus untuk
disimpan. Namun harganya bila dijual terkadang turun harrganya.
Dimana bisa membeli emas
dengan tujuan investasi ini? Sudah banyak tempat yang menjualnya. Nilainya pun
beragam. Bahkan sudah banyak yang menjual dengan nilai mulai dari 1 gram emas.
Namun beberapa tempat menjual dengan nilai minimal 5 gram.
Oh iya, emas batangan ini
sudah bisa diperoleh melalui cash
ataupun kredit. Ingin membeli cash, datanglah ke ANTAM atau perwakilannya di
kotamu. Bila ingin emas batangan kredit bisa datang ke pegadaian syariah atau
bank syariah. Biasanya mereka menawarkan kredit mulai dari emas 5 gram.
Kamu mungkin bertanya, apa
ya keuntungan emas batangan ini? Yang jelas, tidak terkena penyusutan dan harga
relatif stabil. Apalagi
ada sertifikat resmi dari Antam sehingga terjamin keasliannya.
Selain itu, sangat mudah
dijual bila butuh uang cepat. Tinggal bawa ke toko emas, terjadi kesepekatan
harga seusi harga pasar saat itu, uang sudah langsung di tangan. Bisa juga kamu
jual ke Pegadaian loh. Emas sangat mudah dijual dengan potongan harga yang
teramat kecil.
Jangan khawatir soal
penyimpanan. Kecuali kalau kamu punya emas 1 kg tentu harus disimpan di save
deposit box di bank ya? Namun kalau hanya hitungan gram, itu bentuknya sangat
kecil dan bisa kamu simpan cukup di rumah saja.
#REKSADANA
Pastinya sudah pernah
denger kan? Reksadana adalah wadah dan pola
pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam
instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit
penyertaan reksadana (wikipedia).
Tirto id menyebutkan Reksa dana, adalah produk dari
perusahaan manajer investasi. Manajer investasi lah yang mengatur porsi
penempatan pada pasar uang, saham atau surat utang. Mereka juga yang menentukan
komposisi saham apa yang dibeli.
Dalam reksadana, satu manajer investasi tak hanya
meracik satu jenis reksa dana, ada banyak racikan, dengan komposisi yang
berbeda-beda. Investor kemudian memilih produk mana yang sebaiknya dibeli.
Kemana harus membeli reksadana? Berbagai jenis varian
reksa dana itu dijual lewat kantor perusahaan rekdasana tersebut, bank,
perusahaan asuransi, situs-situs online. Reksa dana dijual dengan harga
yang sama di agen-agen penjualan yang berbeda. Jadi, tak menjadi soal membeli
reksa dana di manapun, di bank apapun, atau di situs manapun.
Secara umum, produk reksa dana terbagi dua
yaitu konvensional dan syariah. Reksa dana konvensional dan syariah ini terbagi
lagi menjadi beberapa jenis. Ada reksa dana pasar uang, pendapatan tetap,
campuran, dan saham.
Kamu bisa memilih perusahaan penerbit
reksadana terpercaya di website resmi OJK. Kemudian memilih jenis reksadana
sesuai karakteristik kamu ya..
Oh iya, hanya dengan uang Rp 100.000 saja
kamu sudah bisa ikut berinvestasi di reksadana.
# DEPOSITO
Bagi sebagian orang berinvestasi
di deposito tidak menantang alias tidak menguntungkan. Tapi bagi sebagian yang
lain, investasi ini menjanjikan keamanan dan kestabilan.
Bila kamu memiliki
sejumlah uang, cukup datang ke bank untuk mendepositokan uangmu. Biasanya
dengan minimal Rp 5 juta saja sudah bisa mendspositokan uangmu. Jangka waktu
yang dipilih mulai dari 1 bulan.
Nah, nantinya
ketika saatnya jatuh tempo , kamu akan mendapatkan imbal hasil dari uang yang
kamu depositokan.
#SAHAM
Agak takut
mendengar kata berinvestasi di saham? Hmmm...saya juga dulu demikian. Tapi
ternyata berinvestasi di saham tidak seperti yang ditakutkan banyak orang
apalagi jika kamu belajar terlebih dahulu. Bahkan kini dengan Rp 100.000 saja
kamu sudah bisa mulai main saham loh.
Berinvestasi di
saham secara ringkasnya adalah kita ikut memiliki perusahaan tersebut melalui
saham yang kita miliki. Makin bagus perusahaan tersebut, harga sahamnya juga
semakin mahal.
Saham yang bagus
dikenal dengan istilah saham blue chip.
Tertarik berinvestasi atau sekedar
belajar tentang main saham? Kamu bisa mengubungi kantor bursa efek
yang cabangnya ada di seluruh Indonesia.
MASIH RAGU MAU BERINVESTASI?
Masih banyak instrumen lainnya . Tetapi silakan belajar terlebih dahulu. Yang jelas,
jangan tergoda dengan investasi bodong ya. Lain
waktu akan saya kupas tentang jebakan investasi bodong ini.
Ringkasnya sih investasi bodong ini
tidak akan tercatat di OJK dan menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal.
Yuks, cerdas dalam memilih investasi.
Termasuk memilih perusahaan yang terpercaya.
BACA JUGA:
AGAR TAK TERJEBAK PINJAMAN ONLINE
BACA JUGA:
AGAR TAK TERJEBAK PINJAMAN ONLINE
Mun ada jua rezeky belebih gasan inves pilih emas aja nah. Kayaknya paling aman dan nyaman. Heee
BalasHapusaamiin.semoga ada rejekinya. sama kayaknya kita..pengennya emas batangan haha. tks wati :)
BalasHapusKalau masalah investasi ni terkait pang dengan pandangan hidup lah. Artinya nggak bisa sembarangan juga. Jd saranku carilah investasi yg sesuai dg pandangan hidup kita sebagai muslim agar harta kita halal & berkah dunia akhirat.
BalasHapusWah dari semuanya aku cuma paham inves emas doank. Kalo macam reksadana dan saham aku ngeblank. Hehehe
BalasHapusSuami pernah invest pake blue chip. Mmg y yg namanya investasi itu high risk, high return. Ak sendiri tmsk yg ga mau ambil risiko. Jd lebih main aman aj. Hehe
BalasHapusBetul mbak, saudara nisa juga udah ngajarin dari awalending investasi kalau punya harta berlebih lumayan buat tabungan hari tua hehhe.
BalasHapusDan jua sekarang lagi banyak booming investasi, tapi yang paling paham inves emas nisa nya hihi