Jogjakarta kini tak
sekedar Malioboro atau Keraton. Jalan-jalanlah ke Imogiri, ada banyak spot “
surga” Bantul disana. Yang tentu saja juga instagramable.
Jalan-jalan ke
Jogjakarta kali ini agak berbeda.Kali ini, saya bepergian tidak bersama
keluarga tetapi janjian dengan beberapa teman untuk sama-sama berwisata di kota
gudeg tersebut. Terus terang, diantara kami berlima, tidak ada satupun yang
belum pernah ke Jogjakarta. Artinya, Jogja bukan kota yang asing bagi kami.
Bagi saya sendiri,
tentu saja Jogja bukan kota asing. Tetap bisa dikatakan kota istimewa.
Maklumlah beberapa tahun silam saya memperoleh gelar sarjana saya di kota ini.
Tepatnya di Universitas Islam Indonesia (UII) yang teletak di Sleman Jogjakarta.
Tapi saya bukan sedang
berkisah tentang masa kuliah saya. Atau tentang Sleman yang ternyata sudah
sangat maju sekarang. Yang saya akan ceritakan adalah tentang beberapa tempat wilayah di Bantul
yang kini menjadi lokasi wisata. Beberapa lainnya terletak di Imogiri,
kabupaten Bantul, Jogjakarta.
Dulu, Imogiri hanya
tekenal karena soal kematian dan keraton. Maklumlah di wilayah inilah para raja
Jogja dan keturan bangsawan Jogja dimakamkan bila mereka mangkat. Namun kini
Imogiri tidak sekedar soal peristirahatan terakhir. Imogiri ternyata adalah
surga tersembunyi di wilayah Jogjakarta.
KABUPATEN BANTUL YANG BERBEDA
Kabupaten
Bantul sendiri merupakan daerah dengan kepadatan penduduk terbesar ketiga di
DIY. Tempat pertama
yang wajib dikunjungi adalah Kebun Buah
Mangunan. Mungkin ketika mendengar tempat ini, Anda akan membayangkan
agrowisata yang berisi aneka macam buah-buahan seperti halnya di Mekarsari
Jakarta atau di Malang, Jawa Timur. Tapi ternyata tidak.
Inilah lokasi yang banyak dijuluki
orang sebagai “negeri di atas awan” ala Bantul Jogjakarta.
Lokasinya di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul Jogjakarta. Hamparan
kabut yang menyelimuti bentang perbukitan dan lembah sungai Oyo membuat Anda
benar-benar serasa di atas awan saat berada di gardu pandang Mangunan. Namun
untuk
dapat menyaksikan fenomena alam itu, usaha ekstra yang perlu dilakukan hanyalah
berangkat saat pagi buta.
HUTAN PINUS MANGUNAN
Wisata Bantul kedua
yang bisa dikunjungi adalah Hutan Pinus Mangunan. Hutan pinus yang menjadi
bagian Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan ini berlokasi di Kecamatan
Dlingo.
Lokasinya yang
sejajar dengan situs makam Raja-raja Imogiri membuat orang kerap keliru
menyebut hutan pinus ini sebagai Hutan Pinus Imogiri. Walaupun sebagian besar
yang tumbuh di hutan ini adalah pohon Pinus Merkusii, namun ada juga pohon
mahoni, pohon akasia, dan kayu putih. Selain sebagai lokasi hunting foto, di
kawasan Hutan Pinus Mangunan juga terdapat area outbond dan camping ground.
Hutan Pinus
Mangunan selain sangat sejuk dan nyaman, juga dilengkapi dengan tempat-tempat
istirahat berupa dudukan yang berasal dari potongan pohon yang sudah tidak
terpakai. Disini juga sangat banyak spot-spot untuk berfoto . Hutan pinus sendiri sebenarnya
sudah tempat berfoto yang terlihat sangat alami.
PUNCAK BECICI
Ada lagi Puncak Becici
berada di Dusun Gunung Cilik, Desa Gunung Mutuk, Kecamatan Dlingo, Bantul dan
merupakan bagian dari RPH Mangunan. Di kawasan ini kita akan disuguhi
pemandangan alam yang indah, plus hawa yang sejuk dengan aroma khas hutan
pinus.
Walaupun masih sederhana,
kawasan wisata Puncak Becici ini sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas,
seperti lokasi parkir, bangku untuk istirahat, dan rumah pohon. Dari atas rumah
pohon yang dibangun di atas pohon pinus ini, sehingga kita dapat menikmati
pemandangan sawah hijau berlatar gunung merapi. Jika datang di pagi hari,
suasananya kian eksotis berkat kabut-kabut tipis yang menyelimuti. Waktu
terbaik untuk mengunjungi Puncak Becici ini adalah di pagi dan sore hari.
Menuju ke
selatan lagi dari Hutan Pinus Mangunan
maka akan ditemui Seribu Batu Songgo Langit yang masih terletak di Dlingo
Bantul. Di area Songgo Langit ini terdapat banyak wahana yang mengedukasi.
Terutama buat anak-anak. Misalnya saja rumah Hobbit yang disukai anak-anak.
Tempat wisata
lain adalah Gua Cerme. Letaknya di Dusun Srunggo, Desa Selopamioro, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul Di dalam gua yang memiliki panjang 1.300 meter ini kita
dapat melihat keindahan fenomena alam air terjun bawah tanah.
Air terjun yang
bernama Grojogan Sewu ini mengalir membentuk sungai bawah tanah di dalam gua.
Ornamen stalaktit dan stalagmite yang masih terawat baik juga menambah
eksotisme keindahan Gua Cerme ini. Bawalah perlengkapan seperti sepatu boot,
helm caving, senter, dan drybag untuk melindungi kamera Anda, bila ingin
mengunjungi gua ini.
Di Bantul juga
ada Gua Selarong. Gua ini memiliki nilai historis karena pada masa penjajahan
belanda, gua ini sempat dipakai sebagai markas perang gerilya dalam melawan
penjajah. Ditempat ini pula pangeran Diponegoro menyendiri.
Obyek wisata lain
adalah Bukit Watu Lumbung yang berada di sebelah utara Parangtritis aslinya
merupakan kawasan hutan jati yang diubah menjadi kawasan wisata alternatif.
Pondok-pondok sederhana dari kayu dan bambu dibangun di antara pohon-pohon
jati. Begitu juga dengan rumah-rumah pohon di atas pohon-pohon jati.
Dari
rumah-rumah pohon yang disangga pohon jati itulah pengunjung dapat menikmati
pemandangan indah kawasan Parangtritis. Uniknya, di sini juga terdapat
perpustakaan sederhana. Bila ingin mendapat reward berupa makanan, minuman,
atau merchandise, kita wajib untuk melakukan “ritual” edukasi seperti menanam
pohon, membaca buku selama minimal 25 menit, atau membantu memasak di dapur.
GUMUK PASIR PARANGKUSUMO
Anda penggemar pasir?
Nah, Gumuk Pasir Parangkusumo ini selalu nge-hitz di Bantul. Bagaimana tidak?
Gumuk Pasir Parangkusumo ini merupakan satu-satunya gumuk pasir di Asia
Tenggara.
Gumuk pasir ini merupakan gundukan-gundukan pasir hasil aktivitas
vulkanik Gunung Merapi dan Merbabu. Gumuk Pasir Parangkusumo ini kini menjadi
lokasi olahraga sandboarding. Adapun Gumuk Pasir Parangkusumo terletak 1,9 km
dari Pantai Parangtritis. Ini bukan merupakan tempat wisata baru namun selalu
menjadi unggulan.
Jangan pernah lupakan
makan imogiri bila berkunjung ke Imogiri.
Makam ini adalah salah satu tempat wisata religi yang juga banyak
dikunjungi orang. Makam ini dianggap
keramat karena merupakan makam dari raja-raja Kasultanan Mataram.
Bagi meeka penggemar
pantai jangan lupakan untuk mengunjungi pantai yang ada di Bantul. Diantaranya
Pantai Parangkusumo. Pengunjung pantai ini beraam. Ada yang benar-benar ingin
berwisata namun tidak sedikit yang ingin melakukkan ritual khusus, bermeditasi
dan lainnya. Selain Parangkusomo jangan lupakan pantai Parangtritis. Meskipun
bukan wisata kekinian, pantai ini tetap ramai dikunjungi.
Apalagi ada nuansa
mistis di pantai ini yang dikaitkan dengan Kanjeng Ratu Kidul, atau penguasa
laut selatan.
Untuk mencapai Imogiri bisa dikatakan
gampang-gampang susah. Bila menggunakan kendaraan pribadi tentu saja lebih
gampang. Tinggal menuju kearah Imogiri, kemudian menyusuri jalan
Imogiri-Dlingo. Disana tinggal memilih beberapa tempat wisata dengan harga
murah. Rata-rata tiket masuk hanya Rp2000-Rp5000 an saja.
Kami sendiri menuju wilayah Imogiri dengan
memesan taksi online yang sangat banyak diseputaran Jogja. Dari Malioboro
menuju Imogiri sekitar Rp70.000-100.000 sekali jalan. Namun penulis menyarankan
untuk menyewa saja kendaraan menuju Imogiri atau Bantul. Kalaupun memakai taksi
online sebaiknya segera di sewa karena di daerah Imogiri tidak ada sinyal
handphone. Bila akan memakai taksi online untuk pulangnya tentu akan sulit
memesan.
Masih banyak sebenarnya tempat wisata yang
memiliki spot bagus di Imogiri dan Bantul. Tentu saja bila Anda memiliki waktu
banyak bisa menjelajahi banyak tempat wisata tersebut. Namun bila waktunya
terbatas, beberapa tempat wisata bisa dikunjungi dalam waktu bersamaan karena
letaknya yang berdekatan. Selamat berwisata.
Tulisan Telah Dimuat di Majalah Transportasi Indonesia edisi 30
Posting Komentar
Untuk yang menyertakan link hidup atau tanpa identitas, mohon maaf, komennya tidak akan di ditampilkan :) Terima kasih